ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS



ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Dalam paradigma pendidikan kebutuhan khusus keberagaman anak sangat dihargai. Setiap anakmemiliki latar belakang kehidupan budaya dan perkembangan yang berbeda-beda, dan oleh karena itu setiap anak dimungkinkan akan memiliki kebutuhan khusus serta hambatan belajar yang berbeda beda pula, sehingga setiap anak sesungguhnya memerlukan layanan pendidikan yang disesuiakan sejalan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing.
Cakupan konsep anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan menjadi dua kelompok besar yaitu anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (temporer) dan anak berkebutuhan khusus yang besifat menetap (permanent).
1. Anak Berkebutuhan Khusus Bersifat Sementara (Temporer)
Anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (temporer) adalah anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. Misalnya anak yang yang mengalami gangguan emosi karena trauma akibat diperkosa sehingga anak ini tidak dapat belajar. Pengalaman traumatis seperti itu bersifat sementra tetapi apabila anak ini tidak memperoleh intervensi yang tepat boleh jadi akan menjadi permanent. Anak seperti ini memerlukan layanan pendidikan kebutuhan khusus, yaitu pendidikan yang disesuikan dengan hambatan yang dialaminya tetapi anak ini tidak perlu dilayani di sekolah khusus.
2. Anak Berkebutuhan Khusus yang Bersifat Menetap (Permanen)
Anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen adalah anak-anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang bersifat internal dan akibat langsung dari kondisi kecacatan, yaitu seperti anak yang kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, gannguan perkembangan kecerdasan dan kognisi, gangnguan gerak (motorik), gangguan iteraksi-komunikasi, gannguan emosi, social dan tingkah laku. Dengan kata lain anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanent sama artinya dengan anak penyandang kecacatan.
  Macam-macam Anak Berkebutuhan Khusus
Ada beberapa anak-anak special needs yang ada dikalangan kita:
1.    Tunanetra
Tunanetra adalah seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan, dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan, yaitu buta total (blind) dan low vision.  Tunanetra tidak berarti selalu tidak mampu melihat secara keseluruhan.  Mereka pun memerlukan alat khusus yang dapat membantu penglihatan atau menggantikan fungsi matanya. Contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata. Sedangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS.
2.    Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran, baik permanen maupun tidak permanen. Alat untuk mengukur kemampuan dengar secara kuantitatif disebut audiometric. Dari pemeriksaan menggunakan audiometric dapat diperoleh klasifikasi kemampuan mendengar suara sesuai level yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB).


3.    Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki tingakat intelegensia. Istilah seperti cacat mental, bodoh, dungu, pandir, lemah pikiran adalah sebutan yang terlebih dulu dikenal sebelum tunagrahita. Grahita sendiri artinya adalah pikiran dan tuna adalah kerugian. Klasifikasi tunagrahita berdasarkan :
a.       Tunagrahita ringan (IQ : 51-70)
b.      Tunagrahita sedang ( IQ : 36-51)
c.       Tunagrahita berat ( IQ : 20-35)
d.      Tunagrahita sangat berat ( IQ dibawah 20 )
4.    Autisme
Autisme yaitu penarikan diri yang ekstrem dari lingkungan sosialnya, gangguan dalam berkomunikasi, serta tingkah laku yang terbatas dan berulang yang muncul sebelum usia 3 tahun.
5.    ADHD, Gangguan Atensi dan Hiperaktif, Bukan Nakal Biasa
Attention Defisit and Hyperactive Disorder. Gangguan Hiperaktif dan Minimnya Rentang Perhatian. Attention Defisit and Hyperactive Disorder merupakan kondisi kronis yang terus berlangsung sampai seseorang dewasa. Yang menjadi gejala utamanya adalah ketidakmampuan berkonsentrasi atau memperhatikan sebuah objek pada rentang waktu minimal dan juga hiperaktivitas disertai impusifitas dalam perilaku sehari-hari.

8.    Tunawicara
Tunawicara adalah kondisi khusus yang justru laku dijual sebagai komoditas hiburan. Setiap gangguan bicara yang dialami seseorang daan berpotensi menghambat komunikasi verbal yang efektif disebut tunawicara.
9.    Tunaganda
Seseorang yang memiliki kerusakan, kekhususan dan ketidakmampuan dalam beberapa hal sekaligus. Penyebab seseorang menjadi tunaganda dapat disebabkan trauma pada otak, luka waktu lahir (kelahiran sukar), hydrocephalus, penyakit infeksi, misalnya TBC, cacar, meningitis, dan faktor keturunan antara lain kerusakan pada benih plasma, dan hasil perkawinan dari ayah dan ibu yang rendah intelegensi dapat diturunkan pada anak.

10.     Kesulitan Belajar
Anak-anak berkebutuhan khusus yang termasuk dalam kategori ini sebenarnya tidak mengalami permasalahan dengan daya inteligensia hanya saja diperlukan strategi belajar tersendiri yang dapat mengakomodir potensi mereka yang terhambat karena gangguan-gangguan motorik, persepsi- motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang serta keterlambatan konsep.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Babtis (Tardidi) di Gereja HKBP

SEJARAH PEMIKIR EKONOMI KAUM NEOKLASIK