SEJARAH PEMIKIR EKONOMI KAUM KLASIK


SEJARAH PEMIKIRAN 
EKONOMI KAUM KLASIK
 D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Sahat Silverius Sijabat







FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN











BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengantar Tentang Pentingnya Mempelajari Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum          Klasik

Sejarah pemikiran ekonomi Kaum Klasik sangat penting untuk dipelajari guna menambah pengetahuan mengenai sejarahnya perekonomian yang sampai saat ini kita temui dalam kehidupan sehari-hari melalui konsep dari kaum klasik yang menekankan dengan kuat bahwa politik dan keputusan-keputusan jabatan publik adalah faktor-faktor yang tidak dapat di tolak yang terjadi dalam masyarakat.Dalam pendekatan Klasik istilah Ekonomi Politik merujuk pada sebuah sistem pemenuhan kebutuhan pribadi yang indipenden.
       Sistem pemenuhan kebutuhan ini yaitu masyarakat sipil, ekonomi pasar, masyarakat borjouis, kapitalisme dan banyak lagi.Pemikiran kaum Klasik telah membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi. Salah satu hasil pemikiran kaum Klasik telah mempelopori pemikiran sistem perekonomian Liberal. Dalam pemikiran kaum Klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada Pasar. Peran Pemerintah terbatas kepada masalah penegakan hukum,menjaga keamanan, dan pembangunan infrastruktur.
       Pemikiran kaum Klasik ini telah menginspirasi “ Washingthon Consensus”. Berdasarkan Washington Consensus peran pemerintah di dalam pembangunan lebih di titik beratkan kepada penerbitan APBN, dan pemanfaatan/penggunaan kekuatan pasar. Menurut Washington Consensus (terdiri dari 10 paket kebijakan ekonomi makro), peran pemerintah dalam pembangunan harus dibatasi dan berorientasi kepada pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.Campur tangan Pemerintah yang berlebihan dalam perencanaan pembangunan di khawatirkan menimbulkan “ Goverment Failure”, seperti birokrasi yang berlebihan, KKN, dan lain sebagainya. Membatasi APBN dapat mengurangi defisit, karena akan menimbulkan ketidakstabilan dalam ekonomi. Pemanfaatan kekuatan pasar yaitu mengembangkan pasar yang efisien, bebas dari monopoli, oligopoli, dan eksternal disekonomis.Oleh karena itu kebijakan Pemerintah “market friendly”. Pemikiran Perekonomian Liberal didasarkan pada pemikiran bahwa pasar sendirilah yang lebih tahu kebutuhannya sehingga pemerintah tidak perlu campur tangan di pasar.

B. Pengantar Tentang Pokok-Pokok Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik
            Adapun pokok-pokok pembahasan yang akan disajikan dalam makalah ini yaitu beberapa pendapat dari para pelopor kaum klasik.

v    Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik
Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain secara normatif.
Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez faire. Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment.
            Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran pesimistik dan individu serta negara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah, mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez faire.


v  Biografi Para Tokoh Kaum Klasik

1.      John Adam Smith (1723-1790) lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 dan wafat di Edinburgh Skotlandia, 17 Juli 1790 dalam umur 67 tahun adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana. Pada umur 13 tahun, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral dibawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari mentri di Church of England.

2.      Jean Baptiste Say (1767-1832), Maestro Ekonomi yang satu ini, merupakan tokoh yang teramat penting dalam skrip drama sejarah pemikiran ekonomi Perancis bahkan dunia. JB-Say lahir di kota Lyon, Perancis pada 5 Januari 1767, dia adalah anak sulung dari tiga bersaudara.Ia dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga saudagar yang ber latar agama protestan yang taat. Jean-Baptiste Say kecil memang sudah menampakan sisi-sisi kecerdasannya, dengan melihat potensi yang dimiki oleh Say, maka ayahnya (Jean-Etienne Etienne Say) berusaha memberikan arahan agar ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Maka pada usia 9 tahun Jean-Etienne Etienne Say mendaftarkan putranya Say pada sebuah sekolah asrama, yang dikelola oleh dua imigran italia yaitu Giro dan Gorati, upaya ayahnya tersebut bertujuan agar, ia memiliki dedikasi dalam pendidikan dan keilmuan, sebagai upaya untuk mengimbangi studi tentang pemahaman agama yang terkenal kolot pada masa itu. Ruang pendidikan formal itulah yang membuat Say menemukan sebuah kedalaman pemahaman dan ketertarikannya terhadap science. Namun karena kesulitan ekonomi, maka dengan sangat terpaksa dia harus keluar dari pendidikan formalnya.
Terpaan kesulitan ekonomi tidak membuat Say memiliki krisis haparan untuk meretas se-utas rajutan mimpi yang kelak akan ia garap di kemudian hari. Ini dibuktikan ketika ayahnya kemudian mengirim Say dengan saudaranya Horace ke Inggris pada tahun 1785 untuk mempelajari bahasa Inggris dan untuk mempelajari studi dibidang industri komersial, terutama yang berhubungan dengan fashion yang sedang di gandrungi oleh kaula muda kala itu.
Alur cerita yang terbentuk di Inggris ternyata banyak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pemikiran Say, hal tersebut patut di-amini karena pada waktu itu Inggris sedang berada dalam sebuah transformasi peradaban besar, yaitu revolusi industri yang memberikan celah yang sangat lebar dalam kontestasi tekno-science dan indutri. Selain itu juga di Inggris Say mulai mengenal karya Adam Smith (The Wealth of Nations) yang kelak akan banyak memberikan influence yang sangat berarti dalam pemikiran Say.
Selama di Inggris juga Say selalu bermasalah dengan kondisi krisis keuangan yang terus-menerus mendera, hal tersebut dikarenakan Say tidak memiliki pekerjaan yang tetap selama di Inggris, sehingga kondisi tersebut kemudian memaksa dia kembali ke Paris untuk menemani keluarganya. Berangkat dari titik inilah, dia mengawali karirnya sebagai karyawan di perusahaan asuransi pada tahun 1787.     
J-B Say merupakan salah satu ekonom yang hidup di masa-masa sulit. Pada usia 15 tahun pada puncak revolusi perancis Say sudah nampak sebagai seorang pemikir yang kritis, karena pada usia tersebut sosok Jean-Baptiste Say telah dipengaruhi oleh Autobiography Benjamin Franklin, ketertarikannya pada Franklin cukup beralasan, karena dalam tulisan-tulisannya dia selalu menekankan pada model prinsip Warga Negara yang selalu mengutamakan penghematan, pendidikan serta aspek moralitas dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagian karirnya dia habiskan pada sektor privat dan publik, diantaranya adalah di dunia perbankan, asuransi, bekerja di media massa, serta dalam sektor manufaktur.
3.      David Ricardo (1722-1823) lahir pada 19 April 1772 di London. Ia adalah putra ketiga dari seorang Yahudi Belanda yang telah membuat uang di London Stock Exchange. Ketika ia berusia 14, Ricardo bergabung dengan ayah bisnisnya dan menunjukkan baik pegang urusan ekonomi. Pada 1793 ia menikah dengan seorang Quaker disebut Priscilla Anne Wilkinson; Ricardo kemudian dikonversi menjadi Kristen, menjadi Unitarian . Hal ini menyebabkan sengketa dengan ayahnya dan berarti bahwa Ricardo harus mendirikan usaha sendiri. Dia melanjutkan sebagai anggota bursa efek, di mana kemampuannya memenangkan dukungan dari rumah perbankan terkemuka. Dia baik sehingga pada beberapa tahun ia memperoleh keberuntungan. Ini memungkinkan dia untuk mengejar kepentingan dalam sastra dan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang matematika, kimia, dan geologi.
Pada tahun 1799 ia membaca Adam Smith 's Wealth of Nations dan selama sepuluh tahun berikutnya ia belajar ekonomi. Pamflet pertamanya diterbitkan pada tahun 1810: berjudul Harga Tinggi Bullion, sebuah Bukti dari Penyusutan Bank Notes, itu adalah perpanjangan dari surat-surat yang telah diterbitkan di Ricardo Morning Chronicle pada tahun 1809. Di dalamnya, ia berpendapat mendukung mata uang logam, memberikan stimulus segar ke kontroversi tentang kebijakan Bank of England. Perang Perancis (1792-1815) yang disebabkan pemerintahan Pitt untuk menunda pembayaran tunai oleh Bank of England pada 1797 . Akibatnya, telah terjadi peningkatan jumlah mata uang kertas mereka dan volume kredit. This created a climate of inflation. Hal ini menciptakan iklim inflasi. Ricardo mengatakan bahwa inflasi terpengaruh kurs mata uang asing dan aliran emas. The Bullion Komite ditunjuk oleh House of Commons di tahun 1819: ia dikonfirmasi's dilihat Ricardo dan merekomendasikan pencabutan Bank Restriction Act.
Pada tahun 1814, pada usia 42, Ricardo pensiun dari bisnis dan mengambil tinggal di Gatcombe Park di Gloucestershire, tempat ia pemilikan tanah yang ekstensif. Pada tahun 1819 ia menjadi anggota parlemen untuk Portarlington. Dia tidak berbicara sering tetapi perdagangan bebas-nya dilihat diterima dengan hormat, meskipun mereka menentang pemikiran ekonomi hari. Parlemen terdiri dari pemilik tanah yang ingin mempertahankan Undang-undang Gandum untuk melindungi keuntungan mereka.
Ricardo berteman dengan sejumlah orang terkenal, di antaranya adalah filsuf dan ekonom James Mill, filsuf Utilitarian Jeremy Bentham dan Thomas Malthus , terkenal karena pamflet nya, Prinsip Penduduk diterbitkan pada tahun 1798. Ricardo accepted Malthus' ideas on population growth. Ricardo menerima gagasan Malthus tentang pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1815 muncul kontroversi lain atas Undang-undang Gandum, ketika pemerintah mengeluarkan undang-undang baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan tugas pada gandum impor. Pada tahun 1815 Ricardo menanggapi Undang-undang Gandum dengan menerbitkan Esai tentang Pengaruh rendah dari Harga Jagung di Bursa Laba, di mana ia berpendapat bahwa meningkatkan tugas pada gandum impor memiliki efek meningkatkan harga jagung dan karenanya meningkatkan pendapatan tuan tanah dan bangsawan dengan mengorbankan kelas pekerja dan kelas industri meningkat. Dia mengatakan bahwa penghapusan Undang-undang Gandum akan membantu untuk mendistribusikan pendapatan nasional terhadap kelompok yang lebih produktif dalam masyarakat.
Pada 1817, Ricardo diterbitkan Prinsip Politik Ekonomi dan Perpajakan di mana ia menganalisis distribusi uang antara tuan tanah, pekerja, dan pemilik modal. Dia menemukan nilai-nilai relatif komoditi dalam negeri didominasi oleh jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam produksi mereka, disewa dieliminasi dari biaya produksi. Dia menyimpulkan bahwa keuntungan bervariasi berbanding terbalik dengan upah, yang bergerak dengan biaya kebutuhan, dan sewa yang cenderung meningkat sebagai penduduk tumbuh, yang meningkat karena kenaikan biaya budidaya. Dia khawatir tentang pertumbuhan populasi terlalu cepat, dalam kasus ini tertekan upah ke tingkat subsistensi, mengurangi keuntungan dan diperiksa pembentukan modal.
Karena penyakit, Ricardo dipaksa untuk pensiun dari Parlemen pada tahun 1823 dan ia meninggal pada tanggal 11 September pada Gatcombe Park (yang kini rumah Royal Princess dan keluarga nya).
4. Thomas Robert Malthus (1766-1834), lahir di Surrey, Inggris, 13 Februari 1766 – meninggal di Haileybury, Hertford, Inggris, 23 Desember 1834 pada umur 68 tahun, yang biasanya dikenal sebagai Thomas Malthus, meskipun ia lebih suka dipanggil "Robert Malthus", adalah seorang pakar demografi Inggris dan ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk. Malthus dilahirkan tahun 1766 dekat Dorking di Surrey Inggris dalam sebuah keluarga yang kaya. Ayahnya, Daniel, adalah sahabat pribadi filsuf dan skeptik David Hume dan kenalan dari Jean-Jacques Rousseau. Malthus muda dididik di rumah hingga ia diterima di Jesus College, Cambridge pada 1784. Dia bersekolah di Jesus College di Universitas Cambridge selaku mahasiswa yang cemerlang. Di sana ia belajar banyak pokok pelajaran dan memperoleh penghargaan dalam deklamasi Inggris, bahasa Latin dan Yunani. Mata pelajaran utamanya adalah matematika. Dia tamat tahun 1788 dan ditugaskan sebagai pendeta Anglikan pada tahun itu juga. Dan di tahun 1791 dia peroleh gelar "master" dan tahun 1793 dia menjadi kerabat Jesus College. Ia memperoleh gelar magister pada 1791 dan terpilih menjadi fellow dari Jesus College dua tahun kemudian. Pada 1797, ia ditahbiskan dan menjadi pendeta Anglikan di desa. Mulanya dia tak lebih dari seorang pendeta yang samasekali tak dikenal. Tetapi tahun 1798 pendeta Inggris yang namanya Thomas Robert Malthus itu terbitkan sebuah buku walau tipis namun berpengaruh sangat. Judulnya An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society. Versi pertama dari hasil karyanya yang asli diterbitkan tanpa nama, tetapi buku itu terbaca luas dan segera membikin Malthus tenar. Versi yang lebih panjang dari esainya diterbitkan lima tahun kemudian, tahun 1803. Buku itu berulang kali diperbaiki dan diperpanjang dan terbitan ke-6 muncul tahun 1826. Malthus menikah tahun 1804 pada umur tiga puluh delapan tahun. Malthus dan istrinya mempunyai tiga orang anak. Pada 1805 ia menjadi profesor Britania pertama dalam bidang ekonomi politik di East India Company College di Haileybury di Hertfordshire. Dia ditunjuk jadi mahaguru sejarah dan politik ekonomi di East India Company's College di Haileybury. Dia jabat kursi itu selama sisa hidupnya. Malthus menulis pelbagai buku lain perihal ekonomi, dan yang paling penting diantaranya adalah The Principle of Economy (1820). Buku ini mempengaruhi banyak ekonom, khusus tokoh abad ke-20 : John Maynard Keynes. Siswa-siswanya menyapanya dengan sebutan kesayangan "Pop" (yang dapat berarti "papa") "Populasi" Malthus. Pada 1818, ia terpilih menjadi Fellow dari Perhimpunan Kerajaan. Malthus menolak dibuat fotonya hingga tahun 1833 karena ia merasa malu karena sumbing. Masalah ini kemudian diperbaiki lewat operasi dan Malthus dianggap sangat tampan. Sumbingnya juga meluas hingga ke dalam mulutnya yang memengaruhi bicaranya. Cacat ini adalah bawaan sejak lahir yang cukup lazim di lingkungan keluarganya.
5. John Stuart Mill (1806-1873) dilahirkan pada Rodney Street di Pentonville daerah London , anak sulung dari Skotlandia filsuf, sejarawan dan imperialis James Mill dan Harriet Burrow. John Stuart dididik oleh ayahnya, dengan saran dan bantuan dari Jeremy Bentham dan Francis Place . Dia diberikan pendidikan yang sangat ketat, dan sengaja terlindung dari asosiasi dengan anak-anak seusianya selain saudaranya. John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris dari Inggris. Ia juga dikenal sebagai reformator dari utilitarianisme sosial. Ayahnya, James Mill, adalah seorang sejarawan dan akademisi. Ia mempelajari psikologi, yang merupakan inti filsafat Mill, dari ayahnya. Sejak kecil, ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa Latin. Pada usia 20 tahun, ia pergi ke Perancis untuk mempelajari bahasa, kimia, dan matematika. Mill lahir pada tahun 1806 dan meninggal dunia pada tahun 1973. Menurut Mill, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan dasar yang menjadi asas bagi filsafat. Di sini, pandangannya berbeda dengan Comte. Tugas psikologi adalah menyelidiki apa yang disajikan oleh kesadaran, artinya sistem indrawi manusia dan hubungan-hubungannya. Mill berpendapat bahwa satu-satunya sumber bagi segala pengenalan adalah pengalaman. Oleh karena itu, induksi menjadi jalan kepada pengenalan. Di dalam etika, Mill melihat hubungan timbal-balik antara manusia secara pribadi dengan masyarakat atas dasar prinsip utilitarianisme. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan oleh manusia bertujuan membawa kepuasan bagi dirinya sendiri secara psikologis, bukan orang lain atau nilai-nilai. Di usia tiga tahun, John belajar bahasa Yunani dan kemudaian bahasa Latin di usia enam tahun. Pada saat bersamaan ia mulai mendapatkan pelajaran intensif dalam matematika dan logika. Pada tahun 1823, John menjadi juru tulis di East India Company dan jabatannya meningkat pada posisi terkemuka dalam perusahaan tersebut. Pada tahun 1831 ia diperkenalkan pada Harriet Taylor, istri seorang saudagar makmur. Kisah cinta platonik mill dengan Harriet menjadi legenda. Mereka melakukan percakapan intensif dan Mill memuji Harriet karena telah banyak memberikan inspirasi terhadap karya-karya pemikiran dan tulisannya. Suami Harriet meninggal pada tahun 1849 dan tiga tahun kemudian Harreit dan John pun menikah. Harriet meninggal pada tahun 1858, setelah kematian istrinya, John mulai menulis tentang karya-karyanya dan beberapa waktu berdinas di parlemen antara tahun 1865-1868. Ia meninggal di Avignon pada tahun 1973 di karenakan sakit. Karya-karyanya yang terkenal adalah On liberlty, diterbitkan pada tahun 1859. Karyanya ini adalah sebuah ajakan penuh emosi bagi toleransi sosial terhadap perbedaan-perbedaan individual dan ekspresi kebebasan. The Subjection Of Women, diseleseikan pada tahun 1861, tiga tahun setelah kematian Harriet, Mill menggambarkan kesulitan kaum wanita di dalam sebuah tatanan sosial pada tulisan karyanya ini. Utilitarianism, diseleseikan pada tahun 1863, Principles of Political Economy pada tahun 1848 dan Considerations on Representative Government pada 1861.

6. Nassau William Senior (1790-1864), 26 September 1790 - 4 Juni 1864, ekonom Inggris, lahir di Compton, Berkshire, putra sulung Pdt JR Senior, vikaris Durnford, Wiltshire. Senior dididik di Eton dan Magdalen College, Oxford, di universitas, ia adalah seorang murid pribadi Richard Whately, setelah Uskup Agung Dublin, dengan siapa ia tetap terhubung oleh ikatan persahabatan seumur hidup. Dia mengambil tingkat B.A. pada tahun 1811, dipanggil ke bar di tahun 1819, dan pada tahun 1836, selama chancellorship Tuhan Cottenham, diangkat master di kearsipan. Atas dasar jabatan guru ekonomi politik di Oxford pada 1825 Senior terpilih untuk mengisi kursi yang diduduki ia sampai 1830, dan sekali lagi 1847-1852. Pada tahun 1830 ia diminta oleh Lord Melbourne untuk menyelidiki keadaan kombinasi dan pemogokan, untuk melaporkan keadaan hukum dan untuk menyarankan perbaikan di dalamnya.Senior adalah anggota Komisi Penyelidikan Hukum Buruk dari 1832, dan dari handloom penenun Komisi 1837. Laporan yang terakhir, yang diterbitkan pada tahun 1841, disusun oleh dia, dan dia terkandung di dalamnya substansi laporan ia telah menyiapkan beberapa tahun sebelum pada kombinasi dan pemogokan. Ia menjadi teman baik Alexis de Tocqueville (1805-1859), yang ia bertemu pada 1833 untuk pertama kalinya sebelum penerbitan Democracy in America. Senior adalah pada musim semi 1849 penasehat hukum dan konselor pernikahan Jenny Lind (1820-1887), Nightingale Swedia, yang kemudian dilakukan di London. Ia menemani dia dan Mrs George Grote ke Paris (tengah perselisihan sipil dan epidemi kolera), di mana pernikahan gagal dilaksanakan. Senior adalah "tidak langsung bertanggung jawab atas kontrak yang Jenny Lind merendahkan untuk mendaftar pada tahun 1850 dengan promotor PT Barnum Amerika". Senior adalah salah satu komisaris diangkat pada tahun 1864 untuk menyelidiki pendidikan populer di Inggris. Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, selama kunjungannya ke negara-negara asing, ia belajar dengan banyak perawatan fenomena politik dan sosial yang mereka dipamerkan. Beberapa volume jurnal nya telah diterbitkan, yang berisi materi banyak menarik tentang topik ini, meskipun penulis mungkin dinilai terlalu tinggi nilai semacam ini studi sosial. Senior itu selama bertahun-tahun seorang kontributor sering ke Quarterly Edinburgh, London dan British North, berurusan di halaman mereka dengan sastra serta dengan mata pelajaran ekonomi dan politik. Ia meninggal di Kensington pada tanggal 4 Juni 1864.

7. Friedrich Wilhelm von Benedict Hermann (1795-1868) adalah seorang ekonom Jerman dan statistik. Friedrich von Hermann lahir pada tanggal 5 Desember 1795, di Dinkelsbühl di Bavaria. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar nya dia untuk beberapa waktu bekerja di kantor juru itu. Dia kemudian melanjutkan studinya, sebagian di gimnasium di kota kelahirannya, sebagian di Universitas Erlangen dan Würzburg. Pada 1817 ia mulai bekerja untuk sebuah sekolah swasta di Nuremberg, di mana ia tinggal selama empat tahun. Setelah mengisi janji sebagai guru matematika di gymnasium of Erlangen, ia menjadi Privatdozent pada tahun 1823 di universitas di kota itu. Disertasi pelantikannya pada pengertian tentang ekonomi politik antara Roma (Dissertatio exhibens sententias Romanorum ad oeconomiam politicam pertinentes, Erlangen, 1823). Ia kemudian bertindak sebagai guru besar matematika di gimnasium dan sekolah politeknik di Nuremberg, di mana ia melanjutkan sampai 1827. Selama tinggal di sana ia menerbitkan sebuah risalah dasar pada aritmatika dan aljabar (Lehrbuch der arith u.. Algeb., 1826), dan membuat perjalanan ke Perancis untuk memeriksa pengaturan dan pelaksanaan sekolah teknik di negara itu. Hasil penyelidikan itu diterbitkan pada tahun 1826 dan 1828 (Über Technische Unterrichts-Anstalten).segera setelah ia kembali dari Perancis, ia membuat extraordinarius profesor ilmu politik dari Universitas Munich, dan pada 1833 ia maju ke pangkat profesor biasa. Pada tahun 1832 muncul edisi pertama karya besarnya pada ekonomi politik, Staatswirthschaftliche Untersuchungen. Pada tahun 1835 ia diangkat menjadi anggota dari Royal Bavarian Academy of Sciences. Dari tahun 1836 ia bertindak sebagai inspektur instruksi teknis di Bavaria, dan membuat perjalanan sering ke Berlin dan Paris untuk mempelajari metode ada dikejar. Dalam pelayanan negara bagian Bavaria, yang ia mengabdikan dirinya, ia bangkit dengan cepat. Pada 1837 ia ditempatkan di dewan untuk pengawasan gereja dan pekerjaan sekolah, pada tahun 1839 ia dipercayakan dengan arah biro statistik, pada tahun 1845 dia adalah salah satu anggota dewan untuk interior.Pada tahun 1848 ia duduk sebagai anggota untuk Munich di majelis nasional di Frankfort. Dalam Hermann perakitan, dengan Johann Heckscher dan lain-lain, terutama dalam menyelenggarakan apa yang disebut "Besar Jerman" partai, dan terpilih sebagai salah satu wakil dari pandangan mereka di Wina. Hangat mendukung kesatuan pabean (Zollverein), ia bertindak pada 1851 sebagai salah satu komisaris tersebut pada pameran industri besar di London, dan menerbitkan sebuah laporan yang rumit pada barang wol. Tiga tahun kemudian ia menjadi presiden komite hakim di pameran serupa di Munich, dan laporan proses yang disusun oleh dia. Pada tahun 1855 ia menjadi anggota dewan negara, penghargaan tertinggi dalam pelayanan. Dari 1835-1847 ia menulis serangkaian panjang ulasan, terutama karya pada mata pelajaran ekonomi, ke Münchener gelehrte Anzeigen dan juga menulis untuk Rau itu Archiv der politischen Okonomie dan Augsburger Allgemeine Zeitung. Sebagai kepala biro statistik ia menerbitkan serangkaian laporan tahunan yang berharga (Beiträge zur Statistik des Königreichs Bayern, Hefte 1-17, 1850-1867). Dalam tahun kemudian, karya ini dianggap membedakan dirinya sebagai pelopor dalam bidang statistik . Ia terlibat pada saat kematiannya, pada 23 November 1868, pada edisi kedua Staatswirthschaftliche nya Untersuchungen, yang diterbitkan pada tahun 1870. Pengetahuan langka teknologi Herman memberinya keuntungan besar dalam berurusan dengan beberapa masalah ekonomi. Dia terakhir ide-ide dasar utama ilmu pengetahuan dengan ketelitian besar dan ketajaman. "Kekuatan-Nya," kata Roscher, "jelas terletak pada nya, perbedaan yang tajam, lengkap antara beberapa elemen dari suatu konsepsi yang kompleks, atau beberapa langkah dipahami dalam tindakan yang kompleks." Untuk daya analitis yang tajam saudara Jermannya membandingkan dia dengan Ricardo. Tapi dia menghindari beberapa satu sisi pandangan ekonom Inggris. Dengan demikian ia menempatkan semangat publik samping egoisme sebagai motor ekonomi, menganggap harga tidak diukur oleh tenaga kerja saja, tetapi sebagai produk dari beberapa faktor, dan biasa merenungkan konsumsi buruh, bukan sebagai bagian dari biaya produksi untuk kapitalis, tetapi sebagai ujung praktis utama ekonomi.

8. Johann Heinrich von Thünen (1780-1850), lahir 24 Juni 1783, Jever, Oldenburg, Jerman-meninggal September 22, 1850, Tellow, Mecklenburg, petani Jerman terkenal karena karyanya pada hubungan antara biaya transportasi komoditas dan lokasi produksi. Tahun 1810 Thünen mulai mengumpulkan data untuk buku yang ia ingat, Der isolierte Staat (1826; "Negara Terisolasi"). Di dalamnya ia membayangkan sebuah kota yang terisolasi, diatur di tengah dari tingkat dan polos seragam subur tanpa jalur air bernavigasi dan dibatasi oleh gurun. Dia menggunakan model ini untuk menunjukkan metode memaksimalkan produksi pertanian di zona konsentris. Produk berat dan tahan lama akan diproduksi dekat dengan kota, sedangkan barang tahan lama lebih ringan dan lebih bisa diproduksi di pinggiran. Karena itu akan biaya lebih untuk mengangkut barang ke daerah yang jauh dari pusat kota, kembali ke tanah daerah-daerah terpencil akan berkurang sampai, pada jarak tertentu, sewa tanah akan menjadi nol. Selain itu, metode budidaya akan bervariasi dengan tanah-dibudidayakan secara lebih intensif dekat kota, karena tanah lebih berharga dekat kota akan menuntut tingkat keuntungan yang tinggi. Penulis berikutnya sering dibangun di atas model yang Thünen dibuat. Thünen juga mungkin adalah ekonom pertama yang menunjukkan bahwa rancangan membuat biaya militer tenaga kerja artifisial rendah dan dengan demikian mendorong pemerintah untuk mengorbankan kehidupan warga negaranya sendiri.

v  Konsep Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik

1.Konsep Adam Smith
Division of Labor
Smith memulai analisisnya dengan division of labor karena dia berharap menemukan dasar transformasi yang tepat dari bentuk konkret pekerja, yang memproduksi barang yang tepat (berguna), kepada pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber kemakmuran dalam bentuk abstrak (nilai pertukaran).
Divisions of labor dijadikan dasar oleh Smith karena meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah memberikan pengetahuannya mengenai perhitungan qualitas dan konsekuensi, Smith memproses penyelidikan terhadap penyebabnya.
Karena division of labor bergantung pada propensity to exchange, yang Smith hormati sebagai salah satu motiv dasar dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu point Smith mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar jika perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor, ini tidak benar, paling tidak dalam teori, divisions of labor memerlukan existensi dari private exchange.
Secara logis didemonstrasikan ketika pada suatu organisasi sosial tertentu yang menerapkan divisions of labor tanpa perdagangan. Dalam komunitas ini dapat ditunjukkan keberadaannya. Smith bersalah karena membuat karakteristik masyarakat pada zamannya untuk segala zaaman, dia dihormati sebagai manusia biasa dan dibuat kedalam penjelasan dasar yang universal, fitur dari sosial kontemporer yang dikondisikan scara historis.
Tapi tujuan Smith menjadi propaganda. Dia menekankan pengaruh dasar pada produktivitas untuk mendemonstrasikan bahwa perdagangan dibebaskan sebagai prasyarat pengembangan kekuatan produktif dan tidak hanya berguna penuh untuk mengadakan kekuatan produksi.
Smith memproses untuk menanalisis bagaimana tingkat divisions of labor ditentukan dan disimpulkan bahwa divisions of labor dibatasi dengan extent pasar.
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions of labor kuantitas dan kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik. Peningkatan kuantitas dan kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga alasan, yaitu :
         Physiokrat mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
         Smith juga memperkenalkan Theory of Value yang berisi tentang nilai yang digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of value.
         Smith juga menjelaskan mengenai bimetal coin sebagai alat pertukaran, dan juga ada nominal price dan real price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil komoditas dan uang sebagai harga nominal komoditas.Divisions of labor yang dikemukakan oleh Smith memunculkan sifat individualisme dan menjadikan manusia seolah-olah menjadi mesin yang terprogram terlepas dari adanya efisiensi waktu yang ditimbulkan.

·         Teori Upah
Bahwa harga natural dihubungkan pada level output merupakan suatu pemikiran yang tidak dipertimbangkan oleh Smith. Asumsi implisit bahwa yang mendasari pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari produksi.
Dalam teorinya tidak ada tempat untuk diminishing returns atau factor substitution. Sesungguhnya harga natural secara fungsional dihubungkan hanya untuk faktor pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price mengubah dengan tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan sewa.
Upah natural dari labor menurut Smith terdiri dari produk labor yang sebelum pemberian tanah dan akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan pekerjaannya. Dengan kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus membagi produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah bentuk kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan biasanya lebih berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi kebutuhan buruh dan keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah tidak dapat jatuh untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk labor mungkin meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan dipandang oleh Smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan kemanusiaan umumnya.” Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya dalam proporsi peningkatan dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar upah.”
Jadi, munculnya dana upah disusun dari surplus pendapatan dan surplus capital pada kelebihan dari personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan pendapatan dan peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu kemajuan dalam posisi ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang labih tinggi, Smith mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk masyarakat: “pelayan, buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang besar dari setiap masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian terbesar apa yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk semuanya.
Tidak ada masyarakat yang dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian terbesar dari anggota adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan disamping harus membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan dimakan, dipakai, dan ditempati dengan baik”
Upah yang rendah merupakan suatu kondisi simpton yang tidak berubah di bawah wages-fund, luas seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan dengan demikian gagal untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang hubungan antara upah dan pertumbuhan populasi, smith mengatakan bahwa kemiskinan tidak akan menurunkan pernikahan dan tingkat kelahiran bahkan stimulasi selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak menyenangkan pada tingkat kelahiran bayi dan anak.
Suatu upah tinggi merupakan efek peningkatan kesejahteraan dan menyebabkan peningkatan populasi untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang berlebihan pada kebutuhan efek dan penyebab kesejahteraan publik yang terbesar.
Dalam ajaran Smith upah tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan produktifitas labor. Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor adalah tidak secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya pada orang minoritas.
Walaupun Smith mengesahkan upah tinggi dia tidak senang harga tinggi tidak seperti Physiocrath, dia menghubungkan harga rendah dari ketentuan dengan kelebihan dan kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan kesusahan.
Jika ketentuan adalah murah dan banyak pekerja mungkin ingin memulai bisnis milik mereka dan pekerja ingin menyewa lebih banyak labor dengan demand labor meningkat dan supply turun, harga labor mungkin naik. Ketika ketentuan adalah mahal dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian lawan.
Variasi harga labor mungkin akan menutup variasi ketentuan harga. Kemudian sejak upah uang ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga wage-goods (upah barang), fluktuasi harga wage-goods tidak akan gagal untuk mendesak akibat pada upah uang. Ini akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi upah uang yang lebih kaku daripada harga ketentuan.
Seperti yang telah diketahui ketika harga ketentuan tinggi permintaan labor cenderung turun sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai oleh harga tinggi dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek peningkatan demand untuk labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-goods yang berlaku.
Fluktuasi harga ketentuan kemudian mempunyai dua efek pada upah yang satu menandai yang lain. Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian upah pada satu arah, tapi efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau dalam bagian oleh efek countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga wage-goods menarik upah pada arah yang berlawanan.
         Teori Sewa
Dalam teori sewanya, Smith bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada yang di bawah pembayaran sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga monopoli,” suatu penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “ini tidak semua proporsion pada apa yang tuan tanah mungkin meletakkan dalam peningkatan tanah atau apa yang dapay dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani hasilkan untuk diberikan.”
Ketika smith membicarakan harga komoditas dia memasukan sewa tanah sebagai elemen biaya dan kemudian sebagai determinan harga produk, tapi dalam bagian khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa tinggi atau rendah efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith tidak mengubah bagian ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan ketidakkonsistenannya. Ini mungkin bahwa dalam teori harga microekonominya dia mempertimbangkan kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya pengadaan dalam istilah oportunitas alternative, sedangkan dalam teori makroekonomi dari disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang sebagai perolehan bukan kegunaan alternative.
Sewa diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang bermacam-macam dengan kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan tranportasi akan cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori perkembangan ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn peningktan pemerataan pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan pendapatan nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam dividion of labor dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur. Peningkatan spesialisasi dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan lebih rendah harga manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan pemerataan kelas tuan tanah dalam pendapatan nasional kemudian mencerminkan kemajuan perdagangan dari sector agrikultur. Dalam teori Ricardian, factor strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan tidak banyak meningkatkn produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing return untuk tanah yang meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian memajukan perdagangan sector agrikultur dari perekonomian dan peningkatan pemerataan ini dari peningkatan nasional.

2. Konsep JB. Says
 Karyanya yang terkenal adalah theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).

3.Konsep David Ricardo
David Ricardo menyatakan bahwa perekonomian secara umum bergerak ke arah terhenti. Analisisnya berakar dalam versi modifikasi dari teori nilai kerja . Dia mengulurkan keyakinan bahwa tingkat keuntungan bagi masyarakat secara keseluruhan bergantung pada jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung para pekerja yang peternakan "paling tanah tandus yang masih dapat mempertahankan pertanian" istirahat ini model tanah ke dalam kategori berdasarkan kesuburan rata-rata tukar. Tanah yang paling subur secara alami menghasilkan lebih banyak makanan dari tanah kualitas rendah. Akibatnya perintah sewa yang lebih tinggi. Termiskin tanah pertanian digunakan untuk menerima sewa tidak, dengan semua pendapatannya akan menutupi biaya tenaga kerja dan modal. Perbedaan antara output dari tanah paling subur yang masih dapat dibudidayakan dan memiliki kualitas yang lebih tinggi merupakan sumber sewa tanah yang lebih baik. Sebagai penduduk tumbuh, tanah miskin harus dibudidayakan untuk memenuhi meningkatnya permintaan. Biaya sewa tanah yang baik lalu meningkat. Ini, ditambah dengan kenyataan bahwa lahan yang buruk memerlukan input tenaga kerja meningkat untuk mempertahankan hasil output minimal di tingkat laba jatuh. Seperti kenaikan harga sewa, keuntungan jatuh. Pada dasarnya, biaya sewa melahap keuntungan dengan meningkatnya populasi. Sejak keuntungan mengakibatkan pertumbuhan investasi ulang dan dengan demikian biaya sewa meningkat secara tidak langsung mencegah kemajuan ekonomi.
4.Konsep Thomas Robert Malthus
Pokok tesis konsep Malthus adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dia punya esai yang orisinal, Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia bilang, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Dalam terbitan belakangan Malthus menekankan lagi tesisnya tetapi tidak sekaku semula dengan hanya berkata bahwa penduduk cenderung bertumbuh secara tak terbatas hingga mencapai batas persediaan makanan. Dari kedua bentuk uraian tesis itu Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam kemiskinan dan kelaparan. Dalam jangka panjang tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu karena kenaikan suplai makanan terbatas sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas dan bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia." Perang, wabah penyakit atau lain-lain malapetaka sering mampu mengurangi penduduk. Tetapi, penderitaan macam ini hanya menyuguhkan keredaan sementara sedangkan ancaman kebanyakan penduduk masih tetap mengambang di atas kepala dengan ongkos yang tidak menyenangkan. Malthus berusul cara lebih baik mencegah kebanyakan penduduk adalah "pengendalian moral." Tampaknya, yang dia maksud dengan istilah itu suatu gabungan dari kawin lambat, menjauhi hubungan seks sebelum nikah, menahan diri secara sukarela frekuensi sanggama. Tetapi, Malthus cukup realistis dan sadar bahwa umumnya orang tidak ambil peduli dengan pengendalian-pengendalian macam begitu. Dia selanjutnya berkesimpulan bahwa cara yang lebih praktis adalah tetap berpegang pada apa adanya: kebanyakan penduduk sesuatu yang tak bisa dihindari lagi dan kemiskinan merupakan nasib yang daripadanya orang tidak mungkin bisa lolos. Sungguh suatu kesimpulan yang pesimistis! Kendati Malthus tak pernah menganjurkan adanya pengendalian penduduk lewat alat kontrasepsi, usul macam itu merupakan konsekuensi yang lumrah dari ide pokoknya. Orang pertama yang secara terbuka menganjurkan penggunaan alat kontrasepsi secara luas untuk mencegah kebanyakan penduduk adalah seorang pembaharu Inggris yang berpengaruh, Francis Place (1771-1854). Place yang membaca esai Malthus dan terpengaruh olehnya menulis buku tahun 1822 yang isinya menganjurkan kontrasepsi. Dia juga membagi-bagi penjelasan tentang pembatasan kelahiran diantara para kelas pekerja. Di Amerika Serikat, Dr. Charles Knowlton menerbitkan buku tentang kontrasepsi tahun 1832. "Lembaga Malthus" pertama dibentuk tahun 1860 dan anjuran keluarga berencana dengan demikian semakin bertambah penganutnya. Karena Malthus tidak menyetujui penggunaan alat kontrasepsi, anjuran pembatasan kenaikan jumlah penduduk menggunakan alat kontrasepsi biasanya disebut "neo-Malthusian." Doktrin Malthus juga berakibat penting terhadap teori ekonomi. Para ahli ekonomi yang terpengaruh berkesimpulan bahwa, dalam keadaan normal kebanyakan penduduk dapat mencegah kenaikan upah melampaui batas yang layak. Ekonom Inggris yang masyhur David Ricardo sahabat akrab Malthus berkata; "Upah yang layak bagi buruh adalah upah yang diperlukan untuk memungkinkan para buruh dapat hidup dan bertahan dari pergulatan, tanpa bertambah atau berkurang." Teori ini lazim disebut "hukum baja upah," disetujui oleh Karl Marx, dan menjadi unsur penting dalam teorinya tentang "nilai lebih." Pandangan Malthus juga mempengaruhi bidang ilmu biologi. Charles Darwin mengatakan bahwa dia sudah baca Essay on the Principle of Population Malthus, dan ini menyuguhkan mata rantai penting dalam teori evolusi melalui seleksi alamiah. Dalam tahun-tahun terakhir hayatnya Malthus peroleh pelbagai penghargaan. Dia tutup mata tahun 1834 umur enam puluh tujuh dekat kota Bath, Inggris. Dua dari tiga anaknya mati belakangan tetapi tak bercucu. Malthus dikebumikan di Bath Abbey di Inggris. Thomas Malthus bukanlah orang pertama yang minta perhatian adanya kemungkinan suatu pemerintahan kota yang tenang tiba-tiba berantakan karena kebanyakan penduduk. Pikiran macam ini dulu pernah pula diketemukan oleh pelbagai filosof. Malthus sendiri menunjuk Plato dan Aristoteles sudah mendiskusikan perkara ini. Memang, dia mengutip Aristoteles yang menulis antara lain: dalam rata-rata negeri, jika tiap penduduk dibiarkan bebas punya anak semau-maunya, ujung-ujungnya dia akan dilanda kemiskinan." Tetapi, jika gagasan dasar Malthus tidak sepenuhnya orisini, janganlah orang mengecilkan arti pentingnya. Plato dan Aristoteles hanya menyebut ide itu sepintas lalu, dan sentuhan permasalahannya umumnya sudah dilupakan orang. Adalah Malthus yang mengembangkan ide itu dan menulis secara intensif pokok persoalannya. Dan yang lebih penting, Malthus merupakan orang pertama yang menekankan kengerian masalah kebanyakan penduduk dan mengedepankan masalah ini agar menjadi pusat perhatian kaum intelektual dunia.

5. Konsep John Stuart Mill
Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap.Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas universalisme etis ala John Stuart Mill.
6.Konsep Nassau William Senior
Dalam Sebuah Garis Besar Ilmu Ekonomi Politik (1836), dia memperkenalkan pandangan-kemudian diserang oleh kaum Marxis-bahwa tabungan dan akumulasi modal harus dipertimbangkan bagian dari biaya produksi. Dia juga bekerja pada konsep sewa, maju teori pantang keuntungan (yang menggambarkan sebuah hadiah untuk berpantang dari belanja modal seseorang akumulasi), dan memimpin pemberontakan di kalangan para ekonom klasik melawan teori Malthus penduduk. Dalam dua kuliah pada populasi (1829), yang beberapa kritik pertama Thomas Malthus, Senior berpendapat bahwa kombinasi dari meningkatnya standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang ditawarkan bukti yang kuat terhadap teori Malthus pesimis. Dia juga memberikan kontribusi untuk teori tentang distribusi logam mulia dan menunjukkan hubungan antara tingkat produktivitas dan harga. Aktif terlibat dalam pengaturan kebijakan ekonomi, Senior menjabat sebagai penasihat Partai Whig dan menulis Hukum Buruh Baru 1834.
7.Konsep Friedrich Von Herman
karyanya The Isolated State (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus
R = Y(pc) − YFm,
dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.Model Von Thünen dari lahan pertanian diciptakan sebelum industrialisasi, dengan penyederhanaan asumsi:
  • Kota terletak terpusat di dalam keadaan terisolir
  • Keadaan terisolir dikelilingi oleh alam liar.
  • Lahan benar-benar datar dan tidak memiliki sungai atau pegunungan.
  • Kualitas tanah dan iklim yang konsisten.
  • Petani di keadaan terisolir mengangkut barang mereka sendiri ke pasar melalui gerobak melewati tanah langsung ke pusat kota. Tidak ada jalan.
  • Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.
 
 8. Johan Heinrich Von Thunen
Dalam teorinya tentang "Negara Terisolasi", ia mulai keluar dari ide Adam Smith tentang "manusia ekonomi": bahwa petani diharapkan untuk memaksimalkan profit nya ("rente ekonomi") dari lahan pertanian nya. Von Thünen, sebagai seorang tuan tanah, tahu bahwa pengembalian tersebut tergantung pada penggunaan optimal dari permukaan tanah dan biaya transportasi. Dalam berkonsentrasi pada pengaruh kedua variabel terhadap keuntungan, penghapusan faktor lain menghasilkan homogen - dan terisolasi - state: Sebuah pesawat, melingkar sepenuhnya undilating dengan pasar tunggal yang dominan di tengah dan tidak ada interaksi dengan dunia luar. Perekonomian di daerah pedesaan sekitarnya akan harus menyusun ulang dirinya sesuai dengan perilaku ekonomi sedemikian rupa sehingga masing-masing industri membawa keuntungan optimal dalam: Biaya transportasi tergantung pada jarak dari pasar dan jenis produk yang berbeda. Keuntungan dari pertanian per satuan luas (sewa locational) menurun dengan jarak meningkat dari pasar. Harga minimum komoditas dihitung dengan sewa locational, biaya transportasi dan biaya produksi tetap - profit ini kemudian perbedaan antara biaya dan harga pasar tetap. Ideal pola zona pemanfaatan lahan pertanian dalam model von Thünen ini .Sewa locational, istilah yang digunakan oleh von Thünen dalam argumennya, harus dipahami sebagai setara dengan nilai tanah. Ini sesuai dengan jumlah maksimum petani bisa membayar untuk menggunakan tanah, tanpa membuat kerugian. Hal ini dapat didefinisikan sebagai persamaan di bawah ini:
L = Y (P - C) - Y D F adalah ...   
 * L: sewa Locational (di DM / km ^ 2) 
 * Y: Yield (di t / km ^ 2)  
 * P: Harga pasar tanaman (di DM / t)   
 * C: Biaya produksi tanaman (di DM / t)
 * D: Jarak dari pasar (dalam km)
 * F: biaya transportasi (di DM / t / km). Ambil sewa locational suatu produk dengan hasil 1.000 ton / km ^ 2, misalnya, dengan harga tetap dari 100 DM / t di pasar. Produksi dan biaya transportasi yang masing-masing, 50 DM / t dan 1 GB / t / km. Sewa locational adalah 50.000 DM/km2 di pasar, 40.000 DM/km2 10 km dari pasar dan hanya 20.000 DM/km2 30 km dari pasar. Karena sewa locational jatuh dengan jarak meningkat dari pasar, jumlah masing-masing petani bersedia membayar untuk lahan pertanian akan menyusut dan harga tanah akhirnya akan menurun.















BAB II
PEMBAHASAN

Dasar Filsafat Mazhab Klasik
Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan judul An Inquary into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi. Secara ringkas inti ajaran Wealth of Nations dari Adam Smith:
1.      kebebasan (freedom): hak untuk memproduksi, menukarkan, memperdagangkan, barang, tenaga kerja dan modal (kapital)
2.      kepentingan diri sendiri (self interest), hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan membantu orang lain
3.      persaingan (competion), hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa

Prinsip utama dalam mazhab Klasik adalah kepentingan pribadi (self interest) dan semangat individualisme (laissez faire). Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi dan kekuatan untuk mengatur kesejahteraannya sendiri. Berdasarkan prinsip tersebut para penganut mazhab Klasik percaya bahwa sistem ekonomi liberal atau system dimana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa saja bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis.
Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan pemerintah dalam kegiatan  ekonomi sangat kecil (dapat dianggap tidak ada) , menurut mazhab Klasik dapat menjamin tercapainya:
1. Tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal ( full employment level of activity).
2. Alokasi sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun faktor-faktor produksi lainnya didalam berbagai kegiatan ekonomi, secara efisien.

Dengan demikian peranan pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, karena apa yang bisa dikerjakan oleh pemerintah bisa dikerjakan oleh swasta dengan lebih efisien. Pemerintah diharapkan hanya mengerjakan kegiatan yang betul-betul tidak dapat dilakukan oleh swasta secara efisien, seperti di bidang pertahanan, hukum, kepamongprajaan, dan sebagainya. Esensi teori ekonomi makro Klasik adalah bahwa : suatu perekonomian liberal (laissez faire) mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan (GDP= Gross Domestic Product) yang full employment secara otomatis, yang juga dikenal sebagai selfregulating (mengatur sendiri secara otomatis). Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin saja berada di bawah atau di atas tingkat full employment, tetapi akan segera kembali ke tingkat full employment semula. Siapa yang mengatur sehingga tingkat full employment tersebut selalu dicapai ? Kaum Klasik mengatakan bahwa yang mengatur adalah “tangan pengendali yang tidak kentara” atau “ tangan gaib” ( the invisible hand).

 Tokoh-Tokoh Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik
1.      Adam Smith (1723-1790)

Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan kelahiran Kirkaldy Skotlandia tahun 1723, guru besar dalam ilmu falsafah di Universitas Edinburgh, perhatiannya bidang logika dan etika, yang kemudian semakin diarahkan kepada masalah-masalah ekonomi. Ia sering bertukar pikiran dengan Quesnay dan Turgot dan Voltaire.  Adam Smith juga seorang pakar utama dan pelopor dalam mazhab Klasik. Karya besar yang disebut di atas lazim dianggap sebagai buku standar yang pertama di bidang pemikiran ekonomi gagasannya adalah sistem ekonomi yang mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan bebas yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas melindungi rakyat, menegakkan keadilan dan menyiapkan sarana dan prasarana kelembagaan umum.
Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai. Sumber kekayaan bangsa adalah lahan, tenaga kerja, keterampilan dan modal. Dengan demikian, timbul persoalan pembagian pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi pemilik modal dan sewa untuk tuan tanah. Tingkat sewa tanah akan meningkat, sedangkan tingkat upah menurun, dengan asumsi berlaku dana upah, dan lahan lama-kelamaan menjadi kurang subur, sedangkan persaingan tingkat laba menurun yang akhirnya mencapai kegiatan ekonomi yang stationer. Smith berpendapat bahwa pembagian kerja sangat berguna dalam usaha meningkatkan produktivitas. Pembagian kerja akan mengembangkan spesialisasi. penduduk berarti meningkatkan tenaga kerja, dalam hal ini meningkatkan permintaan dan perluasan pasar.
                                                                                             
2. Jhon Baptiste Say (1767-1832)
Jean Batiste Say adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).
3.  David Ricardo (1722-1823)

Ia adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap paskar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis.Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.


4. Thomas Robert Malthus (1766-1834): penduduk dunia bertambah dengan lebih cepat dibanding  dengan kemampuannya  mempertahankan tingkat hidupnya. Teori ketidakmampuan berkonsumsi secara wajar (theory of underconsumption)
Ia dilahirkan tahun 1766 di Inggris, sepuluh tahun sebelum Adam Smith menerbitkan The Wealth of Nations dan meninggal tahun 1834. Malthus adalah seorang ilmuwan di bidang teologi yang kemudian memusatkan perhatiannya kepada masalah-masalah ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus adalah alumnus dari University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan pelajaran dalam ilmu matematika dan ilmu sejarah klasik. Malthus diangkat menjadi Profesor of History and Political Economy di East India College.Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population.Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.

5. John Stuart Mill (1806-1873)


John Stuart Mill (lahir di Pentonville, London, Inggris, 20 Mei 1806 – meninggal di Avignon, Perancis, 8 Mei 1873 pada umur 66 tahun) adalah seorang filsuf empiris dari Inggris. Ia juga dikenal sebagai reformator dari utilitarianisme sosial. Ayahnya, James Mill, adalah seorang sejarawan dan akademisi. Ia mempelajari psikologi, yang merupakan inti filsafat Mill, dari ayahnya. Sejak kecil, ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa Latin. Pada usia 20 tahun, ia pergi ke Perancis untuk mempelajari bahasa, kimia, dan matematika. Mill lahir pada tahun 1806 dan meninggal dunia pada tahun 1873.
Menurut Mill, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan dasar yang menjadi asas bagi filsafat. Di sini, pandangannya berbeda dengan Comte. Tugas psikologi adalah menyelidiki apa yang disajikan oleh kesadaran, artinya sistem indrawi manusia dan hubungan-hubungannya. Mill berpendapat bahwa satu-satunya sumber bagi segala pengenalan adalah pengalaman. Oleh karena itu, induksi menjadi jalan kepada pengenalan.
Di dalam etika, Mill melihat hubungan timbal-balik antara manusia secara pribadi dengan masyarakat atas dasar prinsip utilitarianisme. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan oleh manusia bertujuan membawa kepuasan bagi dirinya sendiri secara psikologis, bukan orang lain atau nilai-nilai. Dia adalah seorang pendukung Utilitarianisme, sebuah teori etika yang dikembangkan oleh filsuf Jeremy Bentham.

6. Nassau William Senior (1790-1864)

Nassau William Senior, (lahir September 26, 1790, Compton Beauchamp, Berkshire, Inggris-meninggal 4 Juni 1864, London), ekonom klasik Inggris yang mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi pada zamannya.
Senior dididik di Eton dan di Universitas Oxford, dari mana dia lulus pada tahun 1812. Dia memenuhi syarat sebagai pengacara di tahun 1819. Itu sebagai ekonom, bagaimanapun, bahwa Senior membuat kontribusi yang terbesar. Ia menjadi salah satu teori ekonomi terkemuka dari paruh pertama abad ke-19 dan merupakan Drummond pertama Profesor Ekonomi Politik di Oxford (1825-1830, 1847-1852
Dalam Sebuah Garis Besar Ilmu Ekonomi Politik (1836), dia memperkenalkan pandangan-kemudian diserang oleh kaum Marxis-bahwa tabungan dan akumulasi modal harus dipertimbangkan bagian dari biaya produksi. Dia juga bekerja pada konsep sewa, maju teori pantang keuntungan (yang menggambarkan sebuah hadiah untuk berpantang dari belanja modal seseorang akumulasi), dan memimpin pemberontakan di kalangan para ekonom klasik melawan teori Malthus penduduk. Dalam dua kuliah pada populasi (1829), yang beberapa kritik pertama Thomas Malthus, Senior berpendapat bahwa kombinasi dari meningkatnya standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang ditawarkan bukti yang kuat terhadap teori Malthus pesimis. Dia juga memberikan kontribusi untuk teori tentang distribusi logam mulia dan menunjukkan hubungan antara tingkat produktivitas dan harga. Aktif terlibat dalam pengaturan kebijakan ekonomi, Senior menjabat sebagai penasihat Partai Whig dan menulis Hukum Buruh Baru 1834. Dia juga salah satu komisaris di penenun handloom (1841) dan menyarankan pemerintah Perdana Menteri William Melbourne untuk menentang serikat buruh.

7. Friedrich Von Hermann (1795-1868)
Friedrich von Hermann lahir pada tanggal 5 Desember 1795, di Dinkelsbühl di Bavaria. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar nya dia untuk beberapa waktu bekerja di kantor juru itu. Dia kemudian melanjutkan studinya, sebagian di gimnasium di kota kelahirannya, sebagian di Universitas Erlangen dan Würzburg. Pada 1817 ia mulai bekerja untuk sebuah sekolah swasta di Nuremberg, di mana ia tinggal selama empat tahun. Setelah mengisi janji sebagai guru matematika di gymnasium of Erlangen, ia menjadi Privatdozent pada tahun 1823 di universitas di kota itu. Disertasi pelantikannya pada pengertian tentang ekonomi politik antara Roma (Dissertatio exhibens sententias Romanorum ad oeconomiam politicam pertinentes, Erlangen, 1823). Ia kemudian bertindak sebagai guru besar matematika di gimnasium dan sekolah politeknik di Nuremberg, di mana ia melanjutkan sampai 1827. Selama tinggal di sana ia menerbitkan sebuah risalah dasar pada aritmatika dan aljabar (Lehrbuch der arith u.. Algeb., 1826), dan membuat perjalanan ke Perancis untuk memeriksa pengaturan dan pelaksanaan sekolah teknik di negara itu. Hasil penyelidikan itu diterbitkan pada tahun 1826 dan 1828 (Über Technische Unterrichts-Anstalten). Segera setelah ia kembali dari Perancis, ia membuat extraordinarius profesor ilmu politik dari Universitas Munich, dan pada 1833 ia maju ke pangkat profesor biasa. Pada tahun 1832 muncul edisi pertama karya besarnya pada ekonomi politik, Staatswirthschaftliche Untersuchungen. Pada tahun 1835 ia diangkat menjadi anggota dari Royal Bavarian Academy of Sciences. Dari tahun 1836 ia bertindak sebagai inspektur instruksi teknis di Bavaria, dan membuat perjalanan sering ke Berlin dan Paris untuk mempelajari metode ada dikejar. Dalam pelayanan negara bagian Bavaria, yang ia mengabdikan dirinya, ia bangkit dengan cepat. Pada 1837 dia ditempatkan di dewan untuk pengawasan gereja dan pekerjaan sekolah, pada tahun 1839 ia dipercayakan dengan arah biro statistik, pada tahun 1845 dia adalah salah satu anggota dewan untuk interior. Pada tahun 1848 ia duduk sebagai anggota untuk Munich di majelis nasional di Frankfort. Dalam Hermann perakitan, dengan Johann Heckscher dan lain-lain, terutama dalam menyelenggarakan apa yang disebut "Besar Jerman" partai, dan terpilih sebagai salah satu wakil dari pandangan mereka di Wina. Hangat mendukung kesatuan pabean (Zollverein), ia bertindak pada 1851 sebagai salah satu komisaris tersebut pada pameran industri besar di London, dan menerbitkan sebuah laporan yang rumit pada barang wol. Tiga tahun kemudian ia menjadi presiden komite hakim di pameran serupa di Munich, dan laporan proses yang disusun oleh dia. Pada tahun 1855 ia menjadi anggota dewan negara, penghargaan tertinggi dalam pelayanan.

8. Johann Heinrich von Thünen (1783-1850)

Johann Heinrich von Thünen (lahir di Wangerland, 24 Juni 1783 – meninggal 22 September 1850 pada umur 67 tahun) adalah ekonom terkemuka abad ke-19. Von Thünen merupakan tuan tanah di Mecklenburg (Jerman Utara), dimana karyanya The Isolated State (1826), mengembangkan perlakukan serius yang pertama terhadap ekonomi spasial, yang menghubungkan hal tersebut dengan teori sewa tanah. Von Thünen mengembangkan teori dasar konsep marginal produktivitas secara matematis, dan menyusun rumus
R = Y(pc) − YFm,
dimana R=sewa tanah; Y=hasil per unit tanah; c=pengeluaran produksi per unit komoditas; p=harga pasar per unit komoditas; F=harga pengangkutan; m=jarak ke pasar.
Model Von Thünen dari lahan pertanian diciptakan sebelum industrialisasi, dengan penyederhanaan asumsi:
  • Kota terletak terpusat di dalam keadaan terisolir
  • Keadaan terisolir dikelilingi oleh alam liar.
  • Lahan benar-benar datar dan tidak memiliki sungai atau pegunungan.
  • Kualitas tanah dan iklim yang konsisten.
  • Petani di keadaan terisolir mengangkut barang mereka sendiri ke pasar melalui gerobak melewati tanah langsung ke pusat kota. Tidak ada jalan.
  • Petani bersikap rasional untuk memaksimalkan keuntungan.











BAB III
RANGKUMAN
Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat prinsipil tidak berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat. Kaum klasik berdasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan lain normatif. Politik kaum klasik merupakan politik ekonomi yang menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, dimana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment.
            Asas pengaturan kehidupan perekomonian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (ekuilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perongan. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan bangsa.










EVALUASI
Soal-soal Beserta Jawabannya:
1.      Sebutkan tokoh-tokoh sejarah pemikiran ekonomi klasik beserta tahun masanya!
Jawab:
Ø  Adam Smith (1723-1790)
Ø  Jean Baptiste Say (1767-1832)
Ø  David Ricardo (1722-1823)
Ø  Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Ø  John Stuart Mill (1806-1873)
Ø  Nassau William Senior (1790-1864)
Ø  Friedrich Von Herman (1795-1868)
Ø  Johann Heinrich Von Thunenn (1780-1850)
2.      Sebutkan bentuk-bentuk pasar dalam teori ekonomi kaum klasik?
Jawab:
Ø  Pasar barang
Ø  Pasar tenaga kerja
Ø  Pasar uang
Ø  Pasar luar negeri
Ø  Intervensi pemerintah dalam teori klasik
3.      Apa nama politik ekonomi kaum klasik?
Jawab:
Ø  Ekonomi Laissez Faire, politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik dan dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, dimana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment
4.      Sebutkan pengertian ekonomi klasik!
Jawab:
Ø  Ekonomi klasik adalah suatu ilmu kekayaan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan bagaimana cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan kekayaan tersebut.
5.      Sebutkan pendapat tokoh ekonomi klasik, minimal empat tokoh?
Jawab:
Ø  Adam Smith, mendefinisikan ekonomi sebagai kajian tentang sebab-sebab kekayaan.
Ø  J.B.Say, mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan.
Ø  David Ricardo, mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.
Ø  J.S.Mill, mendefinisikan ekonomi sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran hasil negara.
6.      Sebutkan ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik!
Jawab:
Ø  Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi:
·         Kemerdekaan alamiah
·         Pemikiran pesimistik
·         Individu
·         Negara
7.      Jelaskan tiga golongan masyarakat dalam teori ekonomi klasik menurut Adam Smith!
Jawab:
Ø  Golongan Capital, yaitu golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan pendapatan nasional.
Ø  Golongan Buruh, yaitu golongan yang tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan terbesar dalam masyarakat.
Ø  Golongan Tuan tanah, mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas area tanah yang disewakan.
8.      Sebutkan kelebihan dan kelemahan teori absolute advantage oleh Adam Smith dalam teori ekonomi klasik!
Jawab:
Ø  Kelebihannya, terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi eksport dan import. Hal ini dapat meningkatkan kemakmuran negara.
Ø  Kelemahannya, apabila satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi, karena tidak ada keuntungan.
9.      Jelaskan mengenai teori klasik comperative advantage yang dikemukakan oleh David Ricardo!
Jawab:
Ø  Teori comparative advantage adalah teori ekonomi yang bermakna bahwa meskipun suatu negara atau perekonomian dapat menghasilkan berbagai macam barang dan jasa dalam produksi domestiknya namun lebih baik apabila lebih mengkonsentrasikan pada area produksi dimana lebih menelan biaya yang lebih efisien dibanding perekonomian pesaingya.
10.  Sebutkan karakteristik ekonomi klasik!
Jawab:
Ø  Landasan teori berdasarkan hukum Say yang menyatakan penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri.
Ø  Perekonomian akan dibawah full employment
Ø  Harga umum bersifat fleksibel
Ø  Produksi akan berdampak pada peningkatan output dan peningkatan penghasilan pemilik faktor dengan nilai yang sama
Ø  Semua penghasilan dibelanjakan di pasar barang
Ø  Tidak perlu intervensi pemerintah
Ø  Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber ekonomi berjalan secara efisien dan produktif









SOAL-SOAL TENTANG SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI KLASIK (untuk kelompok lain)
1.      Bagaimana filsafat kaum klasik mengenai masyarakat yang juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas?
2.      Dalam mekanisme pasar terdapat asas pengaturan dalam kehidupan perekonomian. Coba jelaskan asas pengaturan apa yang dimaksud dan bagaimana penggunaannya dalam kehidupan perekonomian!
3.      Apa yang mendasari buku atau karya terbesar oleh Adam Smith dianggap sebagai buku standar dalam bidang pemikiran ekonomi?
4.      Terdapat ongkos produksi yang menentukan harga relatif. Harga tersebut terbagi atas dua, sebutkan dan jelaskan bagaimana dua macam harga tersebut berpengaruh pada mekanisme pasar!
5.      Bagaimana penerapan prinsip Laissez Faire dalam politik ekonomi klasik?
6.      Mengapa menurut pendapat Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi produksi berlebihan? Hal apa yang mendasari pendapat Say tersebut?
7.      Bagaimana penerapan teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk berdasarkan pola pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya yang dituliskan dalam bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population?
8.      Bagaimana kemungkinan terjadinya kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan pengangguran terbatas yang dikemukakan oleh J.B.Say, jelaskan dengan singkat!
9.      Mengapa dalam teori J.B.Say mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri? Apa unsur yang menyebabkan Keynes mengkritik teori J.B.Say tersebut?
10.  Bagaimana hasil pengamatan Keynes terhadap peran pemerintah dalam perekonomian?

Komentar

  1. Silahkan gan, semoga bermanfaat. Dan selalu update ya info blog kita terbaru. Terimakasih sudah berkunjung.

    BalasHapus
  2. Izin buat bahan bacaan ya gan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Babtis (Tardidi) di Gereja HKBP

Teori Biaya Produksi