Alasan Melakukan Perdagangan Internasional
ALASAN MELAKUKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Negara-negara melakukan perdagangan internasional
karena dua alasan utama; Pertama,
negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. Kedua, negara-negara berdagang satu sama
lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis (economies of scale) dalam produksi.
Untuk
memahami pola perdagangan tersebut, kita mulai dengan membayangkan bahwa kita
menghadapi suatu perekonomian yang hanya
memiliki satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja. Kita bayangkan pula bahwa
perekonomian hanya menghasilkan dua barang, anggur (wine) dan keju (cheese).
Jumlah kebutuhan tenaga kerja diukur dengan jumlah jam kerja yang diperlukan
untuk memproduksi satu kg keju atau satu galon anggur. Sumber daya total yang
dimiliki oleh perekonomian dilambangkan dengan L, yaitu penawaran tenaga kerja total.
Mengingat
setiap perekonomian menghadapi keterbatasan sumber daya, maka terdapat
pembatas-pembatas terhadap apa yang bisa diproduksi, dan kita selalu harus
memilih; untuk memproduksi satu barang lebih banyak kita harus mengurangi
produksi barang lain. Pilihan-pilihan ini dicenninkan oleh suatu garis yang
disebut batas kemungkinan produksi (production
possibility frontier).
PERDAGANGAN
DALAM DUNIA YANG HANYA TERDIRI DARI SATU FAKTUR PRODUKSI
Anggaplah hanya ada dua negara. Kita
namakan kedua negara ini masing-masing Domestik dan Asing. Setiap negara hanya
memiliki satu faktor produksi (tenaga kerja) dan dapat memproduksi dua barang,
anggur dan keju. Jumlah angkatan kerja di Domestik adalah L dan kebutuhan tenaga
kerja untuk menproduksi anggur dan keju berturut-turut adalah aLW dan aLC.
Dalam mengidentifikasi negara asing, kita memanipulasi notasi dengan menambahkan tanda (*) di atas
notasi yang digunakan untuk negara Domestik. Dengan demikian angkatan kerja di negara
Asing menjadi L*; kebutuhan tenaga kerja untuk memproduksi susu dan keju
masing-masing a*LW dan a*LC Demikian
pula untuk yang lainnya.
Kita mengasumsikan bahwa kebutuhan
tenaga kerja di sektor keju terhadap anggur lebih rendah di Domestik dari pada
di Asing. Atau, kita dapat mengatakan bahwa produktivitas relatif Domestik: di
sektor keju lebih tinggi dibandingkan dengan di sektor anggur. Dalam kasus ini,
kita akan mengatakan bahwa Domestik
memiliki keunggulan komparatif dalam produksi keju.
MENENTUKAN HARGA
RELATIF SETELAH PERDAGANGAN
Harga barang-barang yang diperdagangkan
secara internasional, seperti harga barang-barang lainnya, ditentukan oleh
penawaran dan permintaan. Namun, dalam membahas keunggulan komparatif, kita
hurus menerapkan "analisis penawaran dan permintaan" dengan
hati-hati. Yang diperlukan adalah analisis keseimbangan umum (general equilibrium analysis) yang
memperhitungkan keterkaitan antara kedua pasar.
Salah satu cara yang bermanfaat untuk
memadukan kedua pasar menjadi satu adalah dengan tidak hanya menitikberatkan
pada jumlah keju dan anggur yang ditawarkan dan yang diminta, tetapi juga pada
penawaran dan permintaan relatif, yaitu pada jumlah keju yang ditawarkan atau
yang diminta dibagi dengan jumlah anggur yang ditawarkan atau yang diminta.
KEUNTUNGAN
PERDAGANGAN (THE GAINS FROM TRADE)
Perdagangan yang saling menguntungkan
ini dapat ditunjukkan dengan dua cara.
Cara pertama untuk menunjukan bahwa
spesialisasi dan perdagangan akan saling menguntungkan adalah dengan
membayangkan perdagangan sebagai metode produksi tak langsung. Domestik dapat
menghasilkan anggur secara langsung, tetapi perdagangan dengan Asing memungkinkan negara tersebut untuk “menghasilkan”
anggur dengan memproduksi keju dan kemudian mempertukarkan keju dengan anggur.
Metode tak langsung dalam “menghasilkan” satu galon anggur merupakan cara yang
lebihn efisien dibandingkan dengan produksi langsung.
Cara lain untuk melihat perdagangan yang
saling menguntungkan adalah dengan meninjau bagaimana perdagangan mempunyai
dampak kepada pilihan¬pilihan dalam mengkonsumsi di setiap negara. Tanpa
perdagangan, pilihan¬pilihan konsumsi sama dengan kemungkinan-kemungkinan
produksi. Namun, dengan terjadinya perdagangan, setiap perekonomian dapat
mengkonsumsi berbagai kombinasi keju dan anggur yang berbeda dengan kombinasi
produksinya.
BEBERAPA
KERANCUAN TENTANG KEUNGGULAN KOMPARATIF
Tiga kerancuan berikut, sebagai contoh,
membuktikan secara gamblang, dan model sederhana kita tentang keunggulan
komparatif dapat digunakan untuk meninjau mengapa mereka melakukan kesalahan.
PRODUKTIVITAS
DAN DAYA SAING
Mitos
l: Perdagangan bebas hanya menguntumgkan jika negara Anda cukup produktif dalam
menghadapi persaingan internnsional.
Argumentasi ini, sangat kerap digunakan
dalam kasus negara-negara berkembang, menyatakan bahwa negara-negara miskin
harus menutup diri dari perekonomian internasional sampai mereka cukup kuat
untuk bersaing.
HUJAH
TENAGA KERJA MURAH (SWEATSHOP LABOR ARGUMENT)
Mitos
2:Persaingan internasional adalah tidak adil dan merugikan negara¬negara
tertentu jika didasarkan kepada upah rendah.
Argumentasi ini kadang¬kadang dikatakan
sebagai argumentasi tenaga kerja murah (sweatshop labor argument), terutama
digunakan oleh serikat buruh untuk menuntut perlin¬dungan terhadap persaingan
luar negeri. Orang yang bertolak dari keyakinan ini mendesak agar
industri-industri dalam negeri tidak boleh dipecundangi oleh industri-industri
1uar negeri yang kurang efisien,
tapi membayar upah lebih rendah.
PERTUKARAN
TAK SETARA (UNEQUAL EXCHANGE)
Mitos
3: Perdagangan mengeksploitasi suatu negara dan membuatnya menjadi lebih buruk
jika negara tersebut menggunakan lebih banyak tenaga kerja dalam memproduksi
barang-barang yang diekspor dibandingkan dengan negara-negara lain yang
memproduksi barang-barang untuk kemudian diekspor kenegaran pertama. Argumentasi ini, kadang-kadang disebut doktrin
pertukaran tak setara (unequal exchange), bersumber dari gagasan Marxis yang
memahami bahwa nilai (harga) tercipta semata-mata oleh pekerja, dan cenderung
dijadikan dalih oleh dunia ketiga untuk menganjurkan redistribusi pendapatan
dari negara-negara maju.
Meskipun gagaaan bahwa suatu negara
dieksploitasi jika ekspornya menyerap lebih banyak pekerja dibandingkan dengan
impor cukup masuk akal, namun pertukaran tak setara tak berarti bahwa negara
dengan upah rendah menderita kerugian dalam melakukan perdagangan.
KEUNGGULAN
KOMPARATIF DENGAN BANYAK BARANG
Kembali kita membayangkan dunia yang
hanya terdiri dari dua Negara, Domestik dan Asing. Sama dengan kasus
sebelumnya, setiap negara diasumsikan mengkonsumsi dan dapat memproduksi banyak
barang, katakanlah N jenis barang sekaligus. Kita nyatakan sajam setiap barang
dengan nomor, dari 1 sampai N.
Teknologi di setiap negara dapat dijelaskan
oleh jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing barang, yaitu jumlah jam
kerja yang dibutuhkan dalam memproduksi setiap satu unit barang. Jumlah
kebutuhan tenaga kerja untuk setiap barang di Domestik kita lambangkan dengan aLI’ dimana i adalah jumlah barang. Jika keju kita
tempatkan sebagai barang nomor 7, maka aL7
berarti jumlah kebutuhan tenaga kerja dalam produksi keju. Sesuai dengan aturan
yang biasa kita gunakan, kita melamgbangkan jumlah kebutuhan tenaga kerja di
Asing dengan a*LI’.
Untuk menganalisis perdagangan, kita
perlu menggunakan lebih dari satu muslihat. Untuk suatu barang kita dapat
menghitung aLI/ a*LI’, nisbah jumlah kebutuhan tenaga kerja Domestik terhadap
Asing. Muslihat ini adalah untuk menberikan lambang kepada barang-barang
sedemikian rupa sehingga semakin kecil nomornya, semakin rendah pula rasionya.
Dengan demikian
aL1/
a*L1 < aL2/ a*L2 < aL3/ a*L3
… < aLN/ a*LN
Tabel dibwah menyajikan contoh numerik,
di mana Domestik dan Asing sama-sama mengkonsumsi dan dapat memproduksi lima
barang: apel, pisang, telur ikan (kaviar), kurma, dan encilada.
Dua kolom pertama dari tabel ini sudah
cukup jelas. Kolom ketiga adalah nisbah antara kebutuhan tenaga kerja di Asing
dengan kebutuhan tenaga kerja di Donestik untuk setiap barang-atau, keunggulan
produktivitas relatif Domestik untuk setiap barang. Kita telah melambangkan
barang-barang tersebut dan mengurutkannya berdasarkan keunggulan produktivitas
Domestik, dengan keunggu1an terbesar pada apel dan terkecil pada encilada.
Jumlah kebutuhan tenaga kerja Domestik dan Asing
Barang
|
Kebutuhan
Tenaga Kerja
di Domestik (a/Li)
|
Kebutuhan
Tenaga Kerja
di Asing (a*Li)
|
Keunggulan Produktivitas Relatif Domestik (a*Li/aLi)
|
Apel
Pisang
Telur Ikan
Kurma
Encilada
|
1
5
3
6
12
|
10
40
12
12
9
|
10
8
4
2
0,75
|
Penentuan barang apa saja yang
diproduksi oleh setiap negara tergan¬tung kepada nisbah tingkat upah di
Domestik dan Asing. Domestik akan mempunyai keunggulan biaya pada barang yang
produktivitas relatifnya lebih tinggi dari tingkat upah relatif, dan Asing akan
memiliki keunggulun pada barang-barang lainnya. Jika, misalnya, tingkat upah di
Domestik 5 kali lipat dari Asing, apel dan pisang akan diproduksi di Domestik
dan telur ikan, kurma dan encilada di Asing. Jika tingkat upah di Domestik
hanya 3 kali lipat dari Asing, Domestik akan memproduksi apel, pisang dan telur
ikan, sementara Asing hanya akan memproduksi kurma dan encilada.
BUKTI-BUKTI
EMPIRIS DARI MODEL RICARDIAN
Model Ricardian tentang perdagangan
internasional merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk memahami
alasan-alasan mengapa perdagangan bisa terjadi bermanfaat untuk memahami
alasan-alasan mengapa perdagangan bisa terjadi, dan dampak perdagangan
internasional terhadap kesejahteraan.
Memang ada berbagai hal yang membuat
prediksi-prediksi model Ricardian bisa menyesatkan. Pertama, sebagaimana yang telah diutarakan dalam pembahasan tentang barang-barang tak
diperdagangkan (non-traded goods) pada bagian sebelumnya, model Ricardian
sederhana memprediksi suatu tingkat spesialisasi yang ekstrim sehingga kita
tidak menjumpainya di dunia nyata. Kedua,
model Ridardian juga mengabaikan dampak perdagangan internasional terhadap
distribusi pendapatan didalam suatu Negara, dan karena itu memprediksi bahwa
Negara secara keseluruhan akan selalu memperoleh keuntungan perdagangan;
kenyataan perdagangan internasional mempunyai dampak yang kuat terhadap
distribusi pendapatan, yang merupakan pokok bahasan Bab 3. Ketiga, model Ricardian tidak memberi tempat bagi
perbedaan-perbedaan di dalam sumber daya (resources) di antara Negara-negara
sebagai penyebab perdagangan internasional, sehingga menghilangkan satu aspek
penting dari sistem perdagangan (merupakan inti bahasan Bab 4). Terakhir, model Ricardian mengabaikan
kemungkinan peran skala ekonomis (economies of scale) sebagai penyebab
perdagangan, sehingga tak dapat menjelaskan lalu lintas perdagangan yang besar
antara negara-negara yang sangat serupa dalam pemilikan karunia sumber –
persoalan yang dibahas pada Bab 6.
Namun, terlepas dari kelemahan-kelemahan
ini, prediksi pokok dari model Ricardian – bahwa negara-negara hendaknya mengekspor barang-barang yang mana
negara tersebut memiliki produktivitas yang relative tinggi telah diperkuat
oleh sejumlah penelitian selama bertahun-tahun.
kan mengapa setiap negara memerlukan perdagangan
BalasHapusinternasional ?? contoh nya ada gaaaa kaaa ???
Alasan kenapa tidak semua negara melakukan perdagangan internasional??
HapusDek Hera,diatas kan sanagat jelas kaka jelaskan mengapa melakukan perdagangan internasional. Banyak faktornya cth. Faktor alam,spesialisasi dll
BalasHapusKk . Kenapa semua negara tidak melakukan perdagangan internasional?
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com