Simpony Remember Of HIstory



 SIMPONY OF HISTORY


Kehidupan manusia di dunia ini tidak terlepas dari apa yang dimaksud dengan sejarah. Tidak  dapat dipungkiri bahwa hubungan masa lampau dan masa saat ini sangat erat kaitannya. Masa sekarang adalah buah karya, pemikiran, dan hasil perjuangan rakyat masa lampau yang terangkai dalam kronologi rangkaian waktu. Masa lampau menoreh bekas dan luka yang tak dapat dilupakan bagi sebuah bangsa yang mempunyai berbagai  macam berkas dan dokumen sejarah. Sejarah telah membentuk kepribadian sebuah bangsa dan negara. Kita sebagai rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia patut berbangga diri atas apa yang telah dihasilkan oleh para pejuang dan pendahulu kita. Bangsa ini memiliki sejuta macam sejarah yang tercetak jelas dalam berkas – berkas yang telah disimpan, dan itu semua telah mewarnai dan menghiasi corak kehidupan  tanah air kita. Masa lampau tidak hanya terkesan berisi kenangan – kenangan peristiwa dan benda – benda purbakala yang disimpan dan disusun rapi dalam tempat yang aman dan megah, namun dibalik itu semua kita harus menghargai dan menghormati kemudian dari itu kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari apa yang telah  terbentuk dan terjadi pada masa silam. Kehebatan masa lampau masih dapat kita rasakan sampai saat ini. Kita harus menyadari, apabila tidak ada sejarah yang terbentuk pada sebuah negara maka dapat dipastikan negara itu tidak akan ada atau terbentuk. Negara kita adalah negara kepulauan yang terdiri dari puluhan ribu pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Masing – masing daerah memiliki keaneragaman kebudayaan dan sejarah yang telah menjadi corak dari daerah itu sendiri. Maka dari itu, sepatutnya kita harus memiliki kearifan lokal dari dalam diri masing – masing individu untuk dapat melestarikan dan menjaga apa – apa yang telah dihasilkan oleh para pendahulu dan pejuang kita pada masa silam. Dengan itu, kita diharapkan dapat lebih memahami apa yang harus kita lakukan sebagai rakyat dalam hidup berbangsa dan bernegara sesuai dengan prinsip – prinsip dasar Negara Indonesia.      


Makna JASMERAH yang akan kita ulas bukanlah pakaian resmi yang dikenakan kaum pria yang dipakai dalam acara tertentu, namun JASMERAH adalah sebuah akronim dari kepanjangan “ Jangan Sekali – kali Melupakan Sejarah ”. pernyataan tersebut telah dikemukakan oleh Founding Father kita, yaitu Ir.Soekarno dalam pidato kenegaraan terakhirnya pada tahun 1966. Soekarno sangat menekankan pentingnya sejarah bagi kehidupan sebuah bangsa. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Mengapa demikian ? karena pada masa lampau terdapat ajaran, nilai – nilai, moral, dan keluhuran budaya yang dapat kita pahami dan pelajari sebagai bekal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Kita dituntut untuk dapat belajar menelaah ajaran luhur masa lampau tidak lain dan tidak bukan untuk merubah peradaban sebuah bangsa ke arah yang lebih baik. Kita harus merenung dan berpikir serta berinstropeksi untuk memahami kesalahan – kesalahan masa lampau yang telah terjadi. Kesalahan itu harus kita dijadikan cambuk untuk membenahi dan memperbaiki keadaan bangsa. Selain itu, sejarah adalah masa depan peradaban. Maksudnya adalah peradaban suatu bangsa di masa yang akan datang ditentukan pula oleh sejarah yang telah terukir. Sejarah menentukan kemana arah berkembangnya sebuah negara.  
Kehidupan masa lampau membawa beberapa dampak yang dapat kita rasakan. Seringkali masa lampau menoreh luka yang tak dapat dilupakan bagi setiap individu. Kenyataan pahit yang terjadi pada masa lampau membuat bekas luka yang  tak dapat dihilangkan. Jika kita melihat ke belakang, bangsa kita telah dijajah oleh beberapa negara. Dari Bangsa Portugis, Belanda, Inggris, Jepang. Negara Belanda telah menjajah bangsa kita selama kurang lebih tiga setengah abad. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia secara besar – besaran. Rakyat kita dijadikan pekerja yang tak dinilai kemanusiaannya. Mereka menginjak – injak harga diri dan martabat Bangsa Indonesia. Kita hanya dijadikan pelayan yang hina oleh mereka. Selama penjajahan berlangsung, rakyat kita hidup dalam penindasan, kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan. Dan pula pemikiran dan gerakan rakyat Indonesia ditahan dan ditutup oleh kebiadaban bangsa kolonial, sehingga kita terkekang dalam kendali mereka yang memberlakukan dengan semena – mena tanpa belas kasihan. Keadaan itu semua sama ketika bangsa kita dijajah oleh Negara Jepang. Walaupun mereka hanya menjajah kurang lebih tiga setengah tahun, tetapi kebiadaban mereka melebihi penjajah Belanda. Itulah semua peristiwa yang menoreh luka mendalam yang tak dapat dilupakan oleh bangsa ini. Namun selain itu, bangsa kita juga memiliki sejarah yang tak kalah hebatnya. Sebelum dijajah oleh para kolonial, bangsa kita terkenal dengan berbagai macam Kerajaan yang kuat dan besar yang tumbuh di nusantara ini. Di setiap kerajaan tersebut, telah memiliki pedoman – pedoman hidup dan ajaran - ajaran luhur sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan. Pemikiran tentang persatuan dan kesatuan bangsa telah ada pada masa itu. Dari situlah, berkembang kebudayaan yang beraneka ragam dan memiliki corak berbeda – beda di setiap daerah. Beberapa ratus tahun kemudian, semua ajaran, pandangan hidup, nilai, moral dan pedoman hidup dari berbagai kerajaan di Nusantara disusun rapi dan dijadikan satu dalam suatu ikatan yang kuat dan kokoh. Kemudian diproklamirkanlah kemerdekaan Negara Indonesia.  
Sikap Generasi Muda terhadap Sejarah
Puncak dari sejarah Indonesia adalah kemerdekaan yang telah diproklamasikan enam puluh lima tahun lalu. Indonesia secara penuh merdeka dari kolonialisme dan imperialisme yang telah menggerogoti dan menginjak – injak jati diri bangsa. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa sejarah memainkan perannya untuk membentuk kehidupan masa depan. Lalu, yang menjadi masalah pada saat ini adalah bagaimana sikap generasi muda Indonesia terhadap sejarah bangsanya. Para pemuda sebagai generasi penerus cita – cita dan tujuan bangsa harus mampu memahami ajaran – ajaran luhur pada masa lampau untuk menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.
Presiden Soekarno dalam Sidang BPUPKI tanggal 18 Agustus 1945 pada acara perumusan Undang-Undang Dasar mengatakan bahwa
“Negara Indonesia harus dibangun dalam satu mata rantai yang kokoh dan kuat dalam lingkungan kemakmuran bersama. Kebangsaan yang dianjurkan bukan kebangsaan yang menyendiri dengan hanya mencapai Indonesia merdeka, tetapi harus menuju pula pada kekeluargaan bangsa – bangsa menuju persatuan dunia. Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sarinya Internasionalisme.” 
Sebagai generasi muda kita dapat mengambil pelajaran dari pidato tersebut yang berisi nilai dan moral untuk landasan kehidupan bernegara saat ini. Makna yang terkandung dalam pidato tersebut, memberikan pesan kepada generasi penerus bangsa untuk secara bahu-membahu membangun bangsa dalam kerangka persatuan. Melalui persatuan dan itikad bulat segenap komponen bangsa akan menjadikan bangsa ini yang kokoh dan kuat sehingga tujuan pencapaian negara sejahtera akan dengan mudah tercapai. Indonesia adalah negara yang suku bangsa dan kekayaannya beraneka ragam, oleh karenanya, prinsip optimalisasi segenap keanekaragaman yang dimiliki harus menjadi tujuan utama. Indonesia harus memiliki keyakinan diri untuk sanggup membela negara sendiri dan memiliki kekuatan yang nyata sebagai bangsa. Pada tingkatan sekarang, segenap komponen bangsa harus terlebih dahulu sadar akan kemampuan dan potensi yang dimiliki dan menyatupadukan segenap kehendak rakyat dalam rangka mencapai tujuan membentuk negara sejahtera.
Mengingat pada zaman Proklamasi 1945 kaum pemuda telah memainkan sejarah sangat penting, maka sekarang ini kaum pemuda dipanggil kembali untuk mengambil peran kesejarahan yang lain (another historical opportunity), yaitu untuk berjuang kembali mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang berkembang dewasa ini bersama-sama komponen bangsa yang lain secara demokratis dan konstitusional. Kaum pemuda, baik secara perorangan maupun kelompok dan organisasi, dapat mengambil peran sesuai ruang lingkup tugas, pekerjaan, dan pengabdiannya. Baik hal itu dilakukan dalam kapasitasnya sebagai pengurus karang taruna atau remaja masjid, aktivis LSM, kader organisasi, pegawai pemerintah, pegawai swasta, guru, dosen, peneliti, politisi, polisi, dll.
Kemerdekaan yang telah tercipta merupakan hasil dari proses kerja dan usaha para pejuang masa lalu, persoalan ke depan yang harus dilakukan oleh generasi penerus bangsa adalah bagaimana memaknai konteks kemerdekaan sebagai hasil usaha pada masa lalu untuk disesuaikan dengan hal-hal yang berkembang dalam rangka pencapaian tujuan bangsa dan kondisi sosial politik bangsa. Dengan demikian, segenap komponen bangsa dituntut untuk dapat mengedepankan makna kemerdekaan sesuai dengan keberadaan dan spesifikasi bidang dalam konteks pencapaian tujuan penyelenggaraan negara secara optimal. Konteks kemerdekaan harus dimaknai melalui perwujudan bersatupadunya segenap aspek, sumber daya, dan penyelenggara negara dalam sistem penyelenggaraan negara menuju tercapainya masyarakat sejahtera.
Terkait dengan ini, kaum pemuda hendaknya menyadari bahwa penjajahan gaya baru yang tengah melanda berbagai negara berkembang, termasuk di negeri kita, tidak kalah merusaknya dibanding penjajahan bersenjata pada zaman dahulu. Oleh karena itu, kehidupan bangsa hendaknya dikembalikan dengan mengacu kepada nilai-nilai luhur bangsa yang berlandaskan ajaran agama, moral, dan etika. Kaum pemuda dapat membentuk budaya sendiri yang mengakar kepada kepribadian dan adat istiadat masyarakat kita sendiri yang telah berkembang selama ratusan tahun, yang berciri religius, persaudaraan, persahabatan, dan harmoni dengan alam dan masyarakat. Budaya kita tersebut memiliki kelebihan dan keunggulan dibanding budaya impor dari negara maju yang bermuatan hedonisme, individualisme, dan liberalisme. Untuk itulah, kaum pemuda hendaknya memegang erat budaya bangsa serta mengembangkannya secara terus menerus agar sesuai dengan perkembangan zaman selama tidak menjadi kehilangan ciri khas dan substansi asalnya.
Peneguhan kembali ikatan batin dan pembaruan tekad bersama oleh kaum pemuda itu sangat membutuhkan kesadaran sejarah pertumbuhan bangsa dan perjalanan bangsa pada masa lalu yang dipenuhi masa pasang dan surut serta suka duka. Terkait dengan ini, penting bagi kaum muda untuk mempelajari sejarah bangsa kita secara utuh, obyektif, dan kritis. Berbagai lembaran sejarah Indonesia memberikan pelajaran dan pengalaman penting bagaimana seharusnya kaum pemuda memainkan peran dan membuat sejarah saat ini dan masa datang.

            Terkait dengan hal ini, kaum pemuda hendaknya memiliki penghargaan yang tinggi kepada para pahlawan, pejuang, dan tokoh pada masa lalu yang telah mengukir dan membuat sejarah. Mereka telah memberikan pengabdian jauh di atas standar kewajaran, bahkan mengorbankan jiwa dan raganya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Sangat penting kaum muda menempatkan para pahlawan pada tempat terhormat dengan tetap menyadari bahwa mereka juga tetap manusia yang tidak luput dari salah dan kekurangan. Prinsip kaum pemuda dalam hal ini adalah apa-apa yang baik dari mereka hendaknya diteruskan, dan apa yang tidak baik, hendaknya ditinggalkan.
Museum Sebagai Media Penyampaian Sejarah
            Salah satu media pembelajaran dalam pendidikan sejarah adalah Museum. Museum merupakan tempat untuk menanamkan kesadaran masing – masing individu terhadap sejarah. Dengan museum kita dapat memahami dan mengerti keberadaan sejarah yang telah terukir. Karena museum merupakan jendela dunia yang mampu membuka mata kita terhadap sejarah kehidupan bangsa. Melalui museum kita bisa mengetahui bagaimana perjalanan panjang bangsa kita, yaitu Indonesia.
            Museum sebagai tempat menyimpan, memelihara, dan melestarikan warisan budaya jangan hanya dijadikan tempat yang tak berharga dan tak bernilai seperti halnya sebuah gudang. Namun, kita sebagai generasi muda harus sadar akan pentingnya museum bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Kita seharusnya bangga terhadap Museum, karena disanalah bukti – bukti keberadaan masa lampau yang masih terjaga dan tersimpan. Tanpa keberadaan Museum, kehidupan manusia tidak akan terarah dan baik. Di karenakan mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai ajaran, nilai, moral, dan hasil pemikiran masa lampau untuk bekal kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
            Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus cita – cita bangsa menaruh perhatian yang besar bagi perkembangan Museum saat ini. Pada era Globalisasi saat ini, tak sedikit generasi muda yang condong dari kebiasaan mengunjungi Museum. Kepekaan mereka terhadap terhadap tempat – tempat bersejarah dan Museum telah sedikit memudar. Maka dari itu, kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita harus meningkatkan rasa kepedulian dan kecintaan kita terhadap sejarah. Kita dapat menunjukkan kepedulian kita terhadap sejarah dengan cara menghormati dan menghargai hasil warisan budaya masa lampau. Hasil perjuangan bangsa pada masa lampau harus kita jaga, lestarikan, dan pelihara. Tidak hanya itu kita juga harus dapat menanamkan rasa patriotisme dan Nasionalisme dalam diri kita masing – masing untuk lebih peka dan peduli terhadap warisan bangsa. Generasi muda yang baik adalah generasi yang menghargai warisan budaya bangsanya. Salah satu kepedulian kita terhadap sejarah dapat dilakukan dengan menjaga dan memelihara Museum. Kunjungan ke Museum tidak hanya dilakukan hanya pada waktu ada tugas yang dibebani dari sekolah. Namun, Kunjungan ke Museum harus kita jadikan kebiasaan dan kebutuhan dalam kehidupan. Kita harus meningkatkan kesadaran, bahwa dengan menghargai, memelihara, melestarikan kemudian mempelajari dan memahami ajaran luhur masa lampau, kita dapat mewujudkan cita – cita luhur agar Indonesia dapat menjadi yang negara yang beradab, makmur, dan sejahtera, serta dapat menjadi negara maju dalam segala bidang kehidupan.
Kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Karena pada masa lampau terdapat ajaran, nilai, moral, dan keluhuran budaya yang dapat kita pahami dan pelajari sebagai bekal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Kita dituntut untuk dapat belajar menelaah ajaran luhur masa lampau tidak lain dan tidak bukan untuk merubah peradaban sebuah bangsa ke arah yang lebih baik. Kita harus merenung dan berpikir serta berinstropeksi untuk memahami kesalahan – kesalahan masa lampau yang telah terjadi. Kesalahan itu harus kita dijadikan cambuk untuk membenahi dan memperbaiki keadaan bangsa. Selain itu, sejarah adalah masa depan peradaban. Maksudnya adalah peradaban suatu bangsa di masa yang akan datang ditentukan pula oleh sejarah yang telah terukir. Sejarah menentukan kemana arah berkembangnya sebuah negara.   
Kita sebagai generasi mida harus sadar bahwa budaya kita memiliki kelebihan dan keunggulan dibanding budaya impor dari negara maju yang bermuatan hedonisme, individualisme, dan liberalisme. Untuk itulah, kaum pemuda hendaknya memegang erat budaya bangsa serta mengembangkannya secara terus menerus agar sesuai dengan perkembangan zaman selama tidak menjadi kehilangan ciri khas dan substansi asalnya. Penting bagi kaum muda untuk mempelajari sejarah bangsa kita secara utuh, obyektif, dan kritis. Berbagai lembaran sejarah Indonesia memberikan pelajaran dan pengalaman penting bagaimana seharusnya kaum pemuda memainkan peran dan membuat sejarah pada saat ini dan masa yang akan datang. Salah satu media pembelajaran dalam pendidikan sejarah adalah Museum. Museum merupakan tempat untuk menanamkan kesadaran masing – masing individu terhadap sejarah.
Museum sebagai tempat menyimpan, memelihara, dan melestarikan warisan budaya jangan hanya dijadikan tempat yang tak berharga dan tak bernilai seperti halnya sebuah gudang. Namun, kita sebagai generasi muda harus sadar akan pentingnya museum bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Kita seharusnya bangga terhadap Museum, karena disanalah bukti – bukti keberadaan masa lampau yang masih terjaga dan tersimpan.
Generasi muda yang baik adalah generasi yang menghargai warisan budaya bangsanya. Salah satu kepedulian kita terhadap sejarah dapat dilakukan dengan menjaga dan memelihara Museum. Kunjungan ke Museum tidak hanya dilakukan hanya pada waktu ada tugas yang dibebani dari sekolah. Namun, Kunjungan ke Museum harus kita jadikan kebiasaan dan kebutuhan dalam kehidupan. Kita harus meningkatkan kesadaran, bahwa dengan menghargai, memelihara, melestarikan kemudian mempelajari dan memahami ajaran luhur masa lampau, kita dapat mewujudkan cita – cita luhur agar Indonesia dapat menjadi yang negara yang beradab, makmur, dan sejahtera, serta dapat menjadi negara maju dalam segala bidang kehidupan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Babtis (Tardidi) di Gereja HKBP

Peta