The Old Greece and Rome economic


Yunani dan Romawi Kuno
Pemikiran-pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini telah mengalami suatu proses yang panjang dalam pencapaian posisinya seperti sekarang ini. Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring dengan muncul dan berkembangnya peradaban-peradaban yang ada di dunia. Bahkan pemikiran tersebut mulai tampak sejak zaman batu, perunggu, dan besi. Kemudian semakin berkembang sejak ditemukannya tulisan pada peradaban India kuno, Mesir kuno, dan Babylonia. Sedang peradaban barat lebih cenderung pada peradaban Yunani kuno. Karena Yunani memang kaya akan peninggalan dari kaum intelektualnya. Banyak dalam pemikiran tersebut yang bersumber dari kitab Injil, yang juga mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Seperti dalam hal penghapusan perbudakan yang didasari dari kitab Injil yang mewajibkan pembebasan budak secara periodik. Budak-budak tersebut tidak boleh diperlakukan dengan kasar, boleh memilih dimana ia tinggal, dan apabila mengalami penganiayaan maka budak tersebut wajib untuk dibebaskan. Juga terdapat tahun-tahun penting dalam sejarah perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi tersebut. Contohnya Sabbatical Year yang mencetuskan penghapusan terhadap hutang dan Jubilee Year yang melakukan pembatasan hak tuan tanah untuk menghindari adanya pemindahan lahan pertanian yang bisa membuat para pemilik perkebunan besar menguasai lahan kecil yang ada. Sabbatical Year dan Jubilee Year bisa dianggap sebagai suatu sarana untuk membebaskan ketegangan sosial secara periodik.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Yunani Kuno
Yunani dikenal sangat kaya akan peninggalan-peninggalan dari kaum intelektualnya sehingga wajar jika masih terdapat persamaan antara pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini dengan pemikiran ekonomi orang Yunani lebih dari 2000 tahun yang lalu. Banyak ekonom zaman dahulu yang mempelajari pemikiran-pemikiran dari orang Yunani terdahulu dan juga banyak bacaan yang digunakan berasal dari Yunani. Misalkan saja Wealth of Nations-nya Adam Smith referensinya mengandung pemikiran dari Pythagoras, Democritus, Epicurus, Zeno, Plato, dan Aristotle. Selain itu ada juga Malthus yang mencari pembenaran atas teori populasinya dari cara kerja Plato dan Aristotle. Pemikiran ekonomi dari Hebrews kuno merupakan perwujudan dari perintah moral dalam kitab Injil. Kitab Injil adalah sesuatu yang sangat menarik bagi banyak orang. Pemikiran ekonomi yang bersumber dari Injil diinspirasi oleh agama, sebaliknya pemikiran ekonomi para filsuf Yunani berkembang utamanya dalam hubungannya dengan gagasan-gagasan politik.
Negara Kota (City-State)
Tempat dimana politik Yunani dijalankan disebut polis atau negara kota dan perkembangan yang paling besar ditemukan di Athena. Negara kota berbentuk persekutuan namun Yunani sendiri tidak pernah membentuk suatu unit politik selama periode klasik.politik baru muncul saat negara kota berada diambang kehancuran. Hal ini terjadi karena adanya beberapa peristiwa, seperti perselisihan internal antar warga negara, konflik eksternal antar kota yang berkepanjangan, dan serangan yang gencar dari kekuatan-kekuatan luar (pertama dari Macedonia dan kemudian dari Romawi). Orang-orang Yunani sangat berlebihan dalam hal polotik. Athena merupakan komunitas terbesar dengan luas wilayah kira-kira 1000 mil persegi atau sama dengan ½ bagian dari negara modern Delaware. Apabila suatu saat orang-orang ditugaskan untuk mejadi juri, kemudian duduk di lembaga legislatif, dan menempati fungsi sipil yang lain di kemudian hari maka hanya akan ada sedikit waktu yang produktif untuk bekerja. Sebagian besar dilakukan oleh para budak dan penduduk asing. Karena tanpa mereka sistem yang ada tidak akan mampu untuk memproduksi kelebihan yang dibutuhkan untuk membiayai para politisi. Namun mereka tidak diijinkan untuk memiliki lahan sendiri karena adanya sistem kewarganegaraan penuh.
Empat Peristiwa dalam Sejarah Perekonomian Yunani
Ada empat peristiwa pada awal sejarah perekonomian Yunani yang memberi dampak sangat besar terhadap struktur perekonomian negara kota. Hal tersebut adalah :
1.       Adaptasi alfabet dari orang-orang Phoenician pada awal abad ke-9 S.M. Walaupun hal ini berlangsung selama hampir 300 tahun sebelum hukum di Athena disusun dalam tlisan oleh Draco pada tahun 621 S.M., namun adanya tulisan merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan perdagangan dan perombakan strata ekonomi.
2.       Penemuan koloni Yunani di sekitar Laut Mediterania dan Laut Hitam di akhir abad ke-8 S.M. Sementara para koloni sangat terinspirasi dengan keinginan mereka untuk menetap di daerah yang semakin langka dengan batasnegara kota, mereka menjadi sangat independen dalam berbagai hal.
3.       Penemuan uang koin di Lydia di Asia Kecil pada awal abad ke-7 S.M. Koin lebih diterima daripada peralatan yang memiliki nilai tukar tetapi tidak memiliki nilai intrinsik atas logam yang berharga. Pengenalan koin ini menandakan berakhirnya zaman dimana kemakmuran diukur dalam bentuk tanah, ternak, minyak, atau produk lain yang tidak tahan lama atau tidak dapat dihitung tanpa batas.
4.       Penyebaran uang koin yang mengakibatkan munculnya bunga pinjaman.
Perkembangan Ekonomi
Pengenalan perdagangan dan perusahaan semakin meningkatkan perpecahan antara yang kaya dan yang miskin di dalam negara kota, antara tuan tanah di satu pihak dan pemilik lahan kecil dan budak yang tak memiliki lahan di pihak lain. Sementara perpecahan semakin tampak, beberapa faktor menjadi penghambat perkembangan ekonomi. Diantaranya pertumbuhan populasi ditandai dengan keterlambatan pernikahan, tingginya tingkat kematian bayi, dan perbudakan karena kurangnya motivasi dan keahlian dari budak-budak tersebut. Perusahaan berlanjut dalam ukuran kecil dan dijalankan secara tradisional oleh para pemilik tanah, seniman, pedagang, dan penjaga toko. Keruntuhan ekonomi lebih diartikan sebagai perbudakan daripada pengangguran.
Perjalanan Menuju Demokrasi
Perjalanan menuju demokrasi di Yunani mengalami beberapa perputaran karena tidak selalu benar jika demokrasi politik dan persamaan hak dalam ekonomi maju bersama-sama. Beberapa ”tirani” yang pada waktu itu ditempatkan kaum ningrat sebagai keturunan bangsawan atau pemimpin demokrasi, waleupun mendekati bentuk pemerintahan yang otoriter, tetapi mereka dituntut untuk mampu menjadi pemimpin dan kebijakan mereka dapat membantu menjembatani jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Pada abad ke-5 S.M., ketika kemenangan diambil alih dari kaum Persia, demokrasi Athena mencapai kejayaannya. Jasa terhadap negara diberi gaji, dan orang miskin dapat memenuhi fungsi politik dengan lebih bebas, pengaruh keluarga-keluarga besar dikurangi sedikit demi sedikit.
Plato
Tujuan dari Republic adalah untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang menghantui para ahli filsafat pada waktu itu, yaitu tentang apa itu keadilan? Plato tidak terkesan dengan pandangan bahwa keadilan terdiri atas menceritakan kebenaran dan membayar utang. Dalam hubungannya dengan diskusi atas penafsiran yang salah tentang keadilan, Plato mengembangkan beberapa pemikiran tentang kemakmuran bahwa kemakmuran adalah suatu bentuk kenyamanan yang tak ternilai dan semua orang menyukai uang karena kegunaannya. Beberapa masih berpegangan bahwa nilai yang tertinggi atas kemakmuran diturunkan dari kedamaian pikiran orang kaya yang dapat mengatakan kebenaran dan membayar utang-utangnya. Hal itu mungkin benar, tapi menurut Plato kedua hal tersebut bukanlah definisi yang lengkap tentang keadilan. Penafsiran lain tentang keadilan yang ditolak Plato adalah teori kontrak-sosial yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia dicegah oleh konvensi yang menarik semua pihak. Jadi, hukum dibuat untuk menghindari kesalahan yang dilakukan dan kesalahan yang menyebabkan penderitaan. Hasil akhir yang dicapai Plato sebagai akibat dari analisis yang berkepanjangan, yang deberlakukan pada negara kota di lingkungan Plato. Dasar dari negara kota bukan susunan yang dibuat manusia tetapi ketidakmerataan manusia yang alami, yang diberkahi alam dengan hadiah yang bermacam-macam dan bakat yang sangat dikembangkan.
Negara yang ideal menurut Plato, yaitu :
  • Model yang pertama dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah melayani kebutuhan dasar manusia.
  • Perkiraan kedua dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah adanya kebutuhan atas kekuatan militer.
  • Perkiraan ketiga dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah terlengkapinya kedua hal di atas.
Penolakan Plato atas kepemilikan pribadi, penghinaannya terhadap aktivitas komersial, usulannya dalam hal perkembangbiakan manusia, ”noble lies”-nya, tidak adanya perhatian terhadap lingkungan pribadi individual – kesemuanya menunjukkan kerja sama Plato terhadap ideologi politik yang modern. Hal ini membuatnya disebut sebagai fasis atau komunis keidupan umum (communal) seperti yang diusulkannya lebih luas sekaligus lebih sempit dari program komunis. Kehidupan communal tidak menghalangi kepemilikan pribadi (private property) diantara golongan yang aktif secara ekonomi. Disaping itu, komunis tidak melarang perkawinan monogami dan tidak mensyaratkan pihak wanita sebagai penyelenggara.
Aristotle
Aristotle bukanlah ahli dalam meramal dan berimajinasi, juga tidak dogmatis dan cenderung mempunyai usulan yang radikal untuk perubahan. Namun ia mempunyai kemampuan menganalisis yang hebat dan pada waktu yang sama lebih memperhatikan hal-hal yang empiris daripada Plato. Tidak seperti Plato, tidakmengusulkan sesuatu yang keras dan peraturan masyarakat yang hebat, dan solusinya atas permasalan ekonomi lebih menekankan pada peningkatran moral daripada cara hidup teratur. Kontribusi Aristotle terhadap ekonomi tampak pada orgabisasi ekonomi masyarakat, communal lawa private property, dan nilai dan pertukaran. Ia mempunyai pendapat sendiri tentang hubungan antara budak dan majikannya. Menurut Aristotle, majikan dapat meramal dengan melatih pikirannya, sedangakan budak dapat melakukannya dengan memberikan tubuhnya yang dapat menimbulkan dampak atas tinjauan masa depan.
Aristotle membuat perbandingan antara communal property dengan private property,yaitu :
1.       Private property lebih sangat produktif daripada communal property dan akan membuat kemajuan.
2.       Communal property tidak kondusif untuk perdamaian sosial.
3.       Private property memberikan kesenangan terhadap pemiliknya.
4.       Ada pertimbangan terhadap pengalaman yang praktis.
5.       Private property memungkinkan orang lebih mudah mencintai sesama.
The Stoics
Stoicism merupakan keturunan dari cynicism, tapi sebenarnya mengadaptasi sendiri agar menjadi dasar pandangan hidup beberapa petinggi kekaisaran Romawi. Ajarannya hanya satu macam yaitu kebaikan yang menjamin kebahagiaan. Kebaikan menurut mereka mengandung arti bahwa hidup bebas dari emosi dan nafsu sehingga individu akan mencapai ketenangan dalam hidup.
Natural Law
Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki toics dengan ahli hukum Roma. Banyak yang tertarik dengan ajaran ini. Salah satu konsepnya adalah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian untuk mengetahui kebenaran dari buatan manusia, hukum yang positif. Konsep ini bertahan hingga sekarang dalam ilmu hukum dan etika.
Roman Jurisprudence
Hukum alam yang dikembangkan oleh Stoics merupakan hal yang biasa dalam pikiran semua manusia. Lebih jauhnya memberikan fondasi bagi hukum negara. Hukum Romawi sangat unggul saat ini dan merupakan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat undang-undang hukum perdata di negara-negara Eropa dan Amerika Latin.
Hal ini memberikan pengaruh pada hukum adat pada negara-negara barat. Keduanya, baik hukum adat maupun perdata sama-sama terkena efek dari perkembangan hukum di Romawi tenyang kepemilikan dan kontrak. Dibandingkan hukum lain yang ada, hukum Romawi lebih absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak pemiliknya untuk memakai miliknya tersebut selama hidup dan membebaskannya dari kontrak.
Romawi
Hanya sedikit bahasa dan hukum Romawi yang dituangkan menjadi pemikiran-pemikiran. Sejarah Romawi bercampur dengan permasalahan ekonomi tetapi tidak ada pemikiran yang berspekulasi tentang ekonomi. Karena pendidikan bersifat retorik dan ilmu pengetahuan tidak terdapat dalam kurikulum, maka ilmu pengetahuan yang dihasilkan di Yunani tidak berkelanjutan di Romawi. Awalnya Romawi merupakan negara kota yang bersaing kekuatan dengan negara kota lainnya di semenanjung Italia. Romawi sedikit demi sedikit memperluas kekuasaan. Banyak perlawanan yang terjadi dalam perluasan dominion Romawi. Perluasan wilayah Romawi banyak dipengaruhi oleh pemikiran Yunani. Perluasan Romawi dengan perang dan penaklukan diikuti dengan dislokasi ekonomi antara pihak kaya dan miskin yaitu dengan beban pajak, kredit, menambah kekayaan pemilik tanah pada saat perang dan rekontruksi. Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografi yang mendukung, kekayaan alam, kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat dan komplek menuju periode kemakmuran.
Ekspansi teritorial merupakan peranan penting dalam sejarah ekonomi Roma yaitu dapat memperluas pasar dan dalam waktu yang bersamaan juga meningkatkan pusat produksi baru yang bersaing dengan pusat produksi lama. Ekspansi yang terjadi berpengaruh besar pada sektor pertanian dengan produksi anggur dan minyak zaitun. Posisi pertanian semakin sulit karena terjadinya overproduction di Italia. Hal yang dilakukan dengan menghancurkan setengah dari kebun serta melarang penanaman baru. Ekspansi teritorial berakhir pada jaman Hadrian (117-138 A.D). Jatuhnya Romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatnya inflasi, keadaan yang tidak terkendali. Banyak kontroversi tentang runtuhnya kakaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut antara lain tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meningkatnya perbudakan, dan selain faktor ekonomi, faktor politik juga berpengaruh besar dengan mengikutsertakan rakyat dalam kehidupan politik, terjadinya perang dan perselisihan dan juga lainnya dan kesemua pendapat tersebut memiliki kelemahan yang jelas.
Keruntuhan Romawi dengan interpretasi peperangan dan perselisihan yaitu gangguan oleh kaum barbar karena hukum dan undang-undang kekaisaran tidak ada pengaruh sivilisasi pada kaum barbar yang terletak diluar Roma. Runtuhnya Romawi membawa peradaban baru yang dibawa kristen dengan cepat mempersatukan seluruh umat manusia yang diinspirasi oleh pemikiran baru, berbeda dari kebijaksanaan di Yunani dan hukum di Romawi : ajaran tentang cinta.
Yunani dan Romawi Kono
Pemikiran-pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini telah mengalami suatu proses yang panjang dalam pencapaian posisinya seperti sekarang ini. Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring dengan muncul dan berkembangnya peradaban-peradaban yang ada di dunia. Bahkan pemikiran tersebut mulai tampak sejak zaman batu, perunggu, dan besi. Kemudian semakin berkembang sejak ditemukannya tulisan pada peradaban India kuno, Mesir kuno, dan Babylonia. Sedang peradaban barat lebih cenderung pada peradaban Yunani kuno. Karena Yunani memang kaya akan peninggalan dari kaum intelektualnya. Banyak dalam pemikiran tersebut yang bersumber dari kitab Injil, yang juga mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Seperti dalam hal penghapusan perbudakan yang didasari dari kitab Injil yang mewajibkan pembebasan budak secara periodik. Budak-budak tersebut tidak boleh diperlakukan dengan kasar, boleh memilih dimana ia tinggal, dan apabila mengalami penganiayaan maka budak tersebut wajib untuk dibebaskan. Juga terdapat tahun-tahun penting dalam sejarah perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi tersebut. Contohnya Sabbatical Year yang mencetuskan penghapusan terhadap hutang dan Jubilee Year yang melakukan pembatasan hak tuan tanah untuk menghindari adanya pemindahan lahan pertanian yang bisa membuat para pemilik perkebunan besar menguasai lahan kecil yang ada. Sabbatical Year dan Jubilee Year bisa dianggap sebagai suatu sarana untuk membebaskan ketegangan sosial secara periodik.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Yunani Kuno
Yunani dikenal sangat kaya akan peninggalan-peninggalan dari kaum intelektualnya sehingga wajar jika masih terdapat persamaan antara pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini dengan pemikiran ekonomi orang Yunani lebih dari 2000 tahun yang lalu. Banyak ekonom zaman dahulu yang mempelajari pemikiran-pemikiran dari orang Yunani terdahulu dan juga banyak bacaan yang digunakan berasal dari Yunani. Misalkan saja Wealth of Nations-nya Adam Smith referensinya mengandung pemikiran dari Pythagoras, Democritus, Epicurus, Zeno, Plato, dan Aristotle. Selain itu ada juga Malthus yang mencari pembenaran atas teori populasinya dari cara kerja Plato dan Aristotle. Pemikiran ekonomi dari Hebrews kuno merupakan perwujudan dari perintah moral dalam kitab Injil. Kitab Injil adalah sesuatu yang sangat menarik bagi banyak orang. Pemikiran ekonomi yang bersumber dari Injil diinspirasi oleh agama, sebaliknya pemikiran ekonomi para filsuf Yunani berkembang utamanya dalam hubungannya dengan gagasan-gagasan politik.
Negara Kota (City-State)
Tempat dimana politik Yunani dijalankan disebut polis atau negara kota dan perkembangan yang paling besar ditemukan di Athena. Negara kota berbentuk persekutuan namun Yunani sendiri tidak pernah membentuk suatu unit politik selama periode klasik.politik baru muncul saat negara kota berada diambang kehancuran. Hal ini terjadi karena adanya beberapa peristiwa, seperti perselisihan internal antar warga negara, konflik eksternal antar kota yang berkepanjangan, dan serangan yang gencar dari kekuatan-kekuatan luar (pertama dari Macedonia dan kemudian dari Romawi). Orang-orang Yunani sangat berlebihan dalam hal polotik. Athena merupakan komunitas terbesar dengan luas wilayah kira-kira 1000 mil persegi atau sama dengan ½ bagian dari negara modern Delaware. Apabila suatu saat orang-orang ditugaskan untuk mejadi juri, kemudian duduk di lembaga legislatif, dan menempati fungsi sipil yang lain di kemudian hari maka hanya akan ada sedikit waktu yang produktif untuk bekerja. Sebagian besar dilakukan oleh para budak dan penduduk asing. Karena tanpa mereka sistem yang ada tidak akan mampu untuk memproduksi kelebihan yang dibutuhkan untuk membiayai para politisi. Namun mereka tidak diijinkan untuk memiliki lahan sendiri karena adanya sistem kewarganegaraan penuh.
Empat Peristiwa dalam Sejarah Perekonomian Yunani
Ada empat peristiwa pada awal sejarah perekonomian Yunani yang memberi dampak sangat besar terhadap struktur perekonomian negara kota. Hal tersebut adalah :
1.       Adaptasi alfabet dari orang-orang Phoenician pada awal abad ke-9 S.M. Walaupun hal ini berlangsung selama hampir 300 tahun sebelum hukum di Athena disusun dalam tlisan oleh Draco pada tahun 621 S.M., namun adanya tulisan merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan perdagangan dan perombakan strata ekonomi.
2.       Penemuan koloni Yunani di sekitar Laut Mediterania dan Laut Hitam di akhir abad ke-8 S.M. Sementara para koloni sangat terinspirasi dengan keinginan mereka untuk menetap di daerah yang semakin langka dengan batasnegara kota, mereka menjadi sangat independen dalam berbagai hal.
3.       Penemuan uang koin di Lydia di Asia Kecil pada awal abad ke-7 S.M. Koin lebih diterima daripada peralatan yang memiliki nilai tukar tetapi tidak memiliki nilai intrinsik atas logam yang berharga. Pengenalan koin ini menandakan berakhirnya zaman dimana kemakmuran diukur dalam bentuk tanah, ternak, minyak, atau produk lain yang tidak tahan lama atau tidak dapat dihitung tanpa batas.
4.       Penyebaran uang koin yang mengakibatkan munculnya bunga pinjaman.
Perkembangan Ekonomi
Pengenalan perdagangan dan perusahaan semakin meningkatkan perpecahan antara yang kaya dan yang miskin di dalam negara kota, antara tuan tanah di satu pihak dan pemilik lahan kecil dan budak yang tak memiliki lahan di pihak lain. Sementara perpecahan semakin tampak, beberapa faktor menjadi penghambat perkembangan ekonomi. Diantaranya pertumbuhan populasi ditandai dengan keterlambatan pernikahan, tingginya tingkat kematian bayi, dan perbudakan karena kurangnya motivasi dan keahlian dari budak-budak tersebut. Perusahaan berlanjut dalam ukuran kecil dan dijalankan secara tradisional oleh para pemilik tanah, seniman, pedagang, dan penjaga toko. Keruntuhan ekonomi lebih diartikan sebagai perbudakan daripada pengangguran.
Perjalanan Menuju Demokrasi
Perjalanan menuju demokrasi di Yunani mengalami beberapa perputaran karena tidak selalu benar jika demokrasi politik dan persamaan hak dalam ekonomi maju bersama-sama. Beberapa ”tirani” yang pada waktu itu ditempatkan kaum ningrat sebagai keturunan bangsawan atau pemimpin demokrasi, waleupun mendekati bentuk pemerintahan yang otoriter, tetapi mereka dituntut untuk mampu menjadi pemimpin dan kebijakan mereka dapat membantu menjembatani jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Pada abad ke-5 S.M., ketika kemenangan diambil alih dari kaum Persia, demokrasi Athena mencapai kejayaannya. Jasa terhadap negara diberi gaji, dan orang miskin dapat memenuhi fungsi politik dengan lebih bebas, pengaruh keluarga-keluarga besar dikurangi sedikit demi sedikit.
Plato
Tujuan dari Republic adalah untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang menghantui para ahli filsafat pada waktu itu, yaitu tentang apa itu keadilan? Plato tidak terkesan dengan pandangan bahwa keadilan terdiri atas menceritakan kebenaran dan membayar utang. Dalam hubungannya dengan diskusi atas penafsiran yang salah tentang keadilan, Plato mengembangkan beberapa pemikiran tentang kemakmuran bahwa kemakmuran adalah suatu bentuk kenyamanan yang tak ternilai dan semua orang menyukai uang karena kegunaannya. Beberapa masih berpegangan bahwa nilai yang tertinggi atas kemakmuran diturunkan dari kedamaian pikiran orang kaya yang dapat mengatakan kebenaran dan membayar utang-utangnya. Hal itu mungkin benar, tapi menurut Plato kedua hal tersebut bukanlah definisi yang lengkap tentang keadilan. Penafsiran lain tentang keadilan yang ditolak Plato adalah teori kontrak-sosial yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia dicegah oleh konvensi yang menarik semua pihak. Jadi, hukum dibuat untuk menghindari kesalahan yang dilakukan dan kesalahan yang menyebabkan penderitaan. Hasil akhir yang dicapai Plato sebagai akibat dari analisis yang berkepanjangan, yang deberlakukan pada negara kota di lingkungan Plato. Dasar dari negara kota bukan susunan yang dibuat manusia tetapi ketidakmerataan manusia yang alami, yang diberkahi alam dengan hadiah yang bermacam-macam dan bakat yang sangat dikembangkan.
Negara yang ideal menurut Plato, yaitu :
  • Model yang pertama dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah melayani kebutuhan dasar manusia.
  • Perkiraan kedua dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah adanya kebutuhan atas kekuatan militer.
  • Perkiraan ketiga dari negara kota yang ideal menurut Plato adalah terlengkapinya kedua hal di atas.
Penolakan Plato atas kepemilikan pribadi, penghinaannya terhadap aktivitas komersial, usulannya dalam hal perkembangbiakan manusia, ”noble lies”-nya, tidak adanya perhatian terhadap lingkungan pribadi individual – kesemuanya menunjukkan kerja sama Plato terhadap ideologi politik yang modern. Hal ini membuatnya disebut sebagai fasis atau komunis keidupan umum (communal) seperti yang diusulkannya lebih luas sekaligus lebih sempit dari program komunis. Kehidupan communal tidak menghalangi kepemilikan pribadi (private property) diantara golongan yang aktif secara ekonomi. Disaping itu, komunis tidak melarang perkawinan monogami dan tidak mensyaratkan pihak wanita sebagai penyelenggara.
Aristotle
Aristotle bukanlah ahli dalam meramal dan berimajinasi, juga tidak dogmatis dan cenderung mempunyai usulan yang radikal untuk perubahan. Namun ia mempunyai kemampuan menganalisis yang hebat dan pada waktu yang sama lebih memperhatikan hal-hal yang empiris daripada Plato. Tidak seperti Plato, tidakmengusulkan sesuatu yang keras dan peraturan masyarakat yang hebat, dan solusinya atas permasalan ekonomi lebih menekankan pada peningkatran moral daripada cara hidup teratur. Kontribusi Aristotle terhadap ekonomi tampak pada orgabisasi ekonomi masyarakat, communal lawa private property, dan nilai dan pertukaran. Ia mempunyai pendapat sendiri tentang hubungan antara budak dan majikannya. Menurut Aristotle, majikan dapat meramal dengan melatih pikirannya, sedangakan budak dapat melakukannya dengan memberikan tubuhnya yang dapat menimbulkan dampak atas tinjauan masa depan.
Aristotle membuat perbandingan antara communal property dengan private property,yaitu :
1.       Private property lebih sangat produktif daripada communal property dan akan membuat kemajuan.
2.       Communal property tidak kondusif untuk perdamaian sosial.
3.       Private property memberikan kesenangan terhadap pemiliknya.
4.       Ada pertimbangan terhadap pengalaman yang praktis.
5.       Private property memungkinkan orang lebih mudah mencintai sesama.
The Stoics
Stoicism merupakan keturunan dari cynicism, tapi sebenarnya mengadaptasi sendiri agar menjadi dasar pandangan hidup beberapa petinggi kekaisaran Romawi. Ajarannya hanya satu macam yaitu kebaikan yang menjamin kebahagiaan. Kebaikan menurut mereka mengandung arti bahwa hidup bebas dari emosi dan nafsu sehingga individu akan mencapai ketenangan dalam hidup.
Natural Law
Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki toics dengan ahli hukum Roma. Banyak yang tertarik dengan ajaran ini. Salah satu konsepnya adalah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian untuk mengetahui kebenaran dari buatan manusia, hukum yang positif. Konsep ini bertahan hingga sekarang dalam ilmu hukum dan etika.
Roman Jurisprudence
Hukum alam yang dikembangkan oleh Stoics merupakan hal yang biasa dalam pikiran semua manusia. Lebih jauhnya memberikan fondasi bagi hukum negara. Hukum Romawi sangat unggul saat ini dan merupakan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat undang-undang hukum perdata di negara-negara Eropa dan Amerika Latin.
Hal ini memberikan pengaruh pada hukum adat pada negara-negara barat. Keduanya, baik hukum adat maupun perdata sama-sama terkena efek dari perkembangan hukum di Romawi tenyang kepemilikan dan kontrak. Dibandingkan hukum lain yang ada, hukum Romawi lebih absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak pemiliknya untuk memakai miliknya tersebut selama hidup dan membebaskannya dari kontrak.
Romawi
Hanya sedikit bahasa dan hukum Romawi yang dituangkan menjadi pemikiran-pemikiran. Sejarah Romawi bercampur dengan permasalahan ekonomi tetapi tidak ada pemikiran yang berspekulasi tentang ekonomi. Karena pendidikan bersifat retorik dan ilmu pengetahuan tidak terdapat dalam kurikulum, maka ilmu pengetahuan yang dihasilkan di Yunani tidak berkelanjutan di Romawi. Awalnya Romawi merupakan negara kota yang bersaing kekuatan dengan negara kota lainnya di semenanjung Italia. Romawi sedikit demi sedikit memperluas kekuasaan. Banyak perlawanan yang terjadi dalam perluasan dominion Romawi. Perluasan wilayah Romawi banyak dipengaruhi oleh pemikiran Yunani. Perluasan Romawi dengan perang dan penaklukan diikuti dengan dislokasi ekonomi antara pihak kaya dan miskin yaitu dengan beban pajak, kredit, menambah kekayaan pemilik tanah pada saat perang dan rekontruksi. Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi kondisi geografi yang mendukung, kekayaan alam, kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat dan komplek menuju periode kemakmuran.
Ekspansi teritorial merupakan peranan penting dalam sejarah ekonomi Roma yaitu dapat memperluas pasar dan dalam waktu yang bersamaan juga meningkatkan pusat produksi baru yang bersaing dengan pusat produksi lama. Ekspansi yang terjadi berpengaruh besar pada sektor pertanian dengan produksi anggur dan minyak zaitun. Posisi pertanian semakin sulit karena terjadinya overproduction di Italia. Hal yang dilakukan dengan menghancurkan setengah dari kebun serta melarang penanaman baru. Ekspansi teritorial berakhir pada jaman Hadrian (117-138 A.D). Jatuhnya Romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatnya inflasi, keadaan yang tidak terkendali. Banyak kontroversi tentang runtuhnya kakaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut antara lain tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meningkatnya perbudakan, dan selain faktor ekonomi, faktor politik juga berpengaruh besar dengan mengikutsertakan rakyat dalam kehidupan politik, terjadinya perang dan perselisihan dan juga lainnya dan kesemua pendapat tersebut memiliki kelemahan yang jelas.
Keruntuhan Romawi dengan interpretasi peperangan dan perselisihan yaitu gangguan oleh kaum barbar karena hukum dan undang-undang kekaisaran tidak ada pengaruh sivilisasi pada kaum barbar yang terletak diluar Roma. Runtuhnya Romawi membawa peradaban baru yang dibawa kristen dengan cepat mempersatukan seluruh umat manusia yang diinspirasi oleh pemikiran baru, berbeda dari kebijaksanaan di Yunani dan hukum di Romawi : ajaran tentang cinta.

Komentar

  1. bolehkah anda memberitahu saya di mana sumber yang diambil..mahu dibuat rujukan..terima kasih..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Babtis (Tardidi) di Gereja HKBP

Peta