Pengaruh Penggunaan Kertas Terhadap Kondisi Hutan Indonesia tahun 2015
Bijak Menggunakan Kertas Berarti
Menyelamatkan Hutan
Ringkasan
Kertas adalah media utama dalam
kegiatan surat menyurat dalam dunia modren ,hampir setiap hari kita berhubungan
dengan yang namanya kertas dan anda tahu kertas itu berasal dari mana? Nah kertas
itu berasal dari pohon, tanpa sadar kalau perilaku boros kertas itu ternyata
turut membantu laju penguranga hutan (deforestasi). Setiap 15 rim
kertas ukuran A4 itu akan menebang 1 pohon. Setiap 7000 eks lempar koran yang
kita baca setiap hari itu akan menghabiskan 10-17 pohon hutan. Dalam satu hari
ada berapa jutaan lembar kertas yang dipakai oleh orang Indonesia, dan ini
artinya ada jutaan pohon hutan yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan itu.
Lalu apa yang
bisa kita lakukan untuk membantu menyelamatkan hutan kita yang luasnya tinggal
120 juta ha? Jika kita hanyalah 'orang biasa' yang tidak punya kekuatan politik
dan kebijakan yang bisa merubah sesuatu secara system, kita bisa berubah
menjadi orang luar biasa dengan menerapkan perilaku yang ramah terhadap hutan.
Misalnya dengan menghemat penggunaan kertas, karena kertas itu bahannya Sekitar
70% adalah menggunakan kayu dari hutan.
Pendahuluan
Indonesia
memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki
12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang
reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia.
Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah
tersebut. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat
mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya
sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997]. Penebangan hutan Indonesia
yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan
hutan tropis secara besar-besaran.Laju kerusakan hutan periode 1985-1997
tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi
3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat
dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan
hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan
lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan.
[Badan Planologi Dephut, 2003]. Pada abad ke-16 sampai pertengahan abad ke-18,
hutan alam di Jawa diperkirakan masih sekitar 9 juta hektar. Pada akhir tahun
1980-an, tutupan hutan alam di Jawa hanya tinggal 0,97 juta hektar atau 7
persen dari luas total Pulau Jawa. Saat ini, penutupan lahan di pulau Jawa oleh
pohon tinggal 4 %. Pulau Jawa sejak tahun 1995 telah mengalami defisit air
sebanyak 32,3 miliar meter kubik setiap tahunnya dengan semakin
berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia
telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan,
banjir maupun tanah longsor. Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat
telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan
kerugian milyaran rupiah, dimana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana
banjir dan longsor yang diakibatkan kerusakan hutan [Bakornas Penanggulangan
Bencana, 2003].
Selain itu, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu, hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia, menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia, dan sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup berdampingan dengan hutan yang juga merupakan paru-paru dunia, yang dapat menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat.
Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Dan di tahun 2003, Departemen Kehutanan telah menurunkan jatah tebang tahunan (jumlah yang boleh ditebang oleh pengusaha hutan) menjadi 6,8 juta meter kubik setahun dan akan diturunkan lagi di tahun 2004 menjadi 5,7 juta meter kubik setahun. Pemerintah juga telah membentuk Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) yang bertugas untuk melakukan penyesuaian produksi industri kehutanan dengan ketersediaan bahan baku dari hutan. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.
Sayangnya Pemerintah masih menjalankan itu semua tanpa adanya sebuah realisasi di lapangan. Hingga tahun 2002 masih dilakukan ekspor kayu bulat yang menunjukkan adanya pelanggaran dari kebijakan pemerintah sendiri. Dan pemerintah masih akan memberikan ijin pengusahaan hutan alam dan hutan tanaman seluas 900-an ribu hektar kepada pengusaha melalui pelelangan. Pemerintah juga belum memiliki perencanaan menyeluruh untuk memperbaiki kerusakan hutan melalui rehabilitasi, namun kegiatan tersebut dipaksakan untuk dilaksanakan, yang tentunya akan mengakibatkan terjadinya salah sasaran dan kemungkinan terjadinyakegagalan dalam pelaksanaan.Untuk menghentikan kerusakan hutan di Indonesia daripada menuntut pemerintah saja adalah lebih baik jika kita mulai dari diri kita sendiri, maka salah satu cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan kertas secara bijak atau hemat yang berarti menggunakan kertas seperlunya untuk kepentingan sehari hari dan lebih menggunakan media elektronik untuk aktifitas surat menyurat.
Selain itu, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu, hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia, menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia, dan sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup berdampingan dengan hutan yang juga merupakan paru-paru dunia, yang dapat menyerap karbon dan menyediakan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus. Hal ini akan berdampak pada semakin seringnya terjadi kekeringan di musim kemarau dan banjir serta tanah longsor di musim penghujan. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak serius terhadap kondisi perekonomian masyarakat.
Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Dan di tahun 2003, Departemen Kehutanan telah menurunkan jatah tebang tahunan (jumlah yang boleh ditebang oleh pengusaha hutan) menjadi 6,8 juta meter kubik setahun dan akan diturunkan lagi di tahun 2004 menjadi 5,7 juta meter kubik setahun. Pemerintah juga telah membentuk Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) yang bertugas untuk melakukan penyesuaian produksi industri kehutanan dengan ketersediaan bahan baku dari hutan. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.
Sayangnya Pemerintah masih menjalankan itu semua tanpa adanya sebuah realisasi di lapangan. Hingga tahun 2002 masih dilakukan ekspor kayu bulat yang menunjukkan adanya pelanggaran dari kebijakan pemerintah sendiri. Dan pemerintah masih akan memberikan ijin pengusahaan hutan alam dan hutan tanaman seluas 900-an ribu hektar kepada pengusaha melalui pelelangan. Pemerintah juga belum memiliki perencanaan menyeluruh untuk memperbaiki kerusakan hutan melalui rehabilitasi, namun kegiatan tersebut dipaksakan untuk dilaksanakan, yang tentunya akan mengakibatkan terjadinya salah sasaran dan kemungkinan terjadinyakegagalan dalam pelaksanaan.Untuk menghentikan kerusakan hutan di Indonesia daripada menuntut pemerintah saja adalah lebih baik jika kita mulai dari diri kita sendiri, maka salah satu cara yang paling tepat adalah dengan menggunakan kertas secara bijak atau hemat yang berarti menggunakan kertas seperlunya untuk kepentingan sehari hari dan lebih menggunakan media elektronik untuk aktifitas surat menyurat.
Tujuan dan
manfaat
1. Untuk
mengetahui kondisi penggunaan jumlah rata-rata kertas setiap hari
2. Untuk
mengetahui kondisi hutan indonesia
3. Untuk
mengetahui hubungan penggunaan kertas dengan kondisi hutan di indonesia
4. Untuk
mengajak masyarakat menggunakan kertas dengan bijak karena bagian dari kegiatan
penyelamatan hutan
Gagasan
Penggunaan
kertas masa kini
Kertas, bagi
banyak perusahaan merupakan kebutuhan primer. Sama halnya dengan beras, kertas
dikonsumsi sehari-hari untuk berbagai keperluan perkantoran. Semua lini
organisasi atau divisi tidak bisa lepas dengan benda satu ini. Kertas digunakan
untuk surat-menyurat, administrasi, pelaporan, pembuatan proposal, fotokopi dan
lainnya.
Walaupun ada
usaha dari berbagai perusahaan Indonesia untuk mengurangi pemakaian kertas yang
tidak diperlukan, masih lebih banyak perusahaan yang konsumsi kertasnya
meningkat dibandingkan yang menurun. Penggunaan kertas untuk kebutuhan kantor
di negeri ini tumbuh pada 40% perusahaan yang disurvei, dengan rata-rata
penggunaan 300 lembar kertas per bulan untuk setiap karyawan.
Total
kapasitas produksi pabrik kertas di Indonesia tumbuh besar pada masa 1990-an,
naik dari 1 juta ton per tahun pada tahun 1990 ke 5,9 juta ton per tahun pada
2001. Untuk masa tersebut, konsumsi kertas per orang tumbuh tiga kali lipat
yang mencapai hampir 24 kg. Pada 2005, angka tersebut turun di kisaran 20
kg.
Fakta mengenai penggunaan kertas
di indonesia.
1.
Dengan mengambil nilai minimal rata-rata tingkat
pertumbuhan konsumsi dan produksi yakni 5% per tahun (sedangkan menurut World
Resource Institute untuk Negara berkembang rata-rata sekitar 7% per tahun),
maka diperoleh jumlah konsumsi kertas Indonesia di tahun 2006 adalah 5,96
juta ton.
2.
Dalam sebuah program Cleaning Day yang diadakan
oleh sebuah perusahaan sumber energi di daerah bisnis Kuningan, Jakarta,
terkumpul sampah kertas tak terpakai sebanyak 2 ton kertas, selama kurun waktu
lima tahun menghuni gedung tersebut. Jumlah sampah yang dihasilkan 30-40%
merupakan sampah kertas.
3.
Konsumsi kertas di Indonesia terus meningkat satu
kilogram (kg) per kapita tahun atau sekitar 220 ribu ton (Asosiasi Pulp dan
Kertas Indonesia (APKI), 2003). Dengan itu, maka Indonesia membutuhkan
pembangunan satu pabrik kertas baru setiap tahunnya menyusul lahapnya konsumsi
kertas dalam negeri (Kapanlagi.com, 2008).
4.
Kapasitas produksi kertas lainnya adalah kertas koran
750 ribu ton, kertas sackracft 0,4 juta ton, kertas bungkus 92 ribu ton, kertas
sigaret 64 ribu ton, kertas tisu 312 ribu ton, dan kertas berharga 13,5 ribu
ton.
5.
Data Rainforest Information Center menyebutkan
sebanyak 10-17 pohon harus ditebang untuk menghasilkan satu ton kertas ukuran
koran (atau 8 lembar ukuran kertas A4). Satu ton tersebut cukup untuk mencetak
sekira 7.000 eksemplar koran.
6.
Masih menurut Indonesian Pulp and
Paper Association, 90% konsumsi kertas (tulis dan cetak) di Indonesia
disuplai secara domestik dan dalam kurun waktu lima tahun (2000-2004).
7.
Laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun
1985-1998 tidak kurang dari 1,6 juta hektar per tahun (Dephutbun, 2000).
Kondisi Hutan Indonesia
Indonesia
dikaruniai dengan salah satu hutan tropis yang paling luas dan paling
kayakeanekaragaman hayatinya di dunia. Puluhan juta masyarakat Indonesia
mengandalkan hidup dan mata pencahariannya dari hutan, baik dari mengumpulkan
berbagai jenis hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka atau bekerja
pada sektor industri pengolahan kayu. Hutan tropis ini merupakan habitat flora
dan fauna yang kelimpahannya tidak tertandingi oleh negara lain dengan ukuran
luas yang sama. Bahkan sampai sekarang hampir setiap ekspedisi ilmiah yang
dilakukan di hutan tropis Indonesia selalu menghasilkan penemuan species baru.
Namun
demikian, suatu tragedi terus berlangsung di Indonesia. Sekarang Indonesia
menjadi pusat perhatian dunia, karena kalangan di dalam negeri dan masyarakat
internasional begitu gusar menyaksikan perusakan sumber daya alam yang
semena-mena di negeri ini. “Keajaiban ekonomi” Indonesia pada tahun 1980-an dan
1990-an ternyata sebagian terjadi dengan menghancurkan lingkungan dan
pelanggaran hak dan tradisi mayarakat lokal. Sebagai contoh, salah satu sektor
perekonomian yang mengalami pertumbuhan paling pesat, yaitu industri pulp dan kertas,
ternyata didirikan tanpa terlebih dahulu membangun hutan tanaman industri yang
sangat diperlukan untuk menjamin pengadaan pasokan kayu pulp. Sebaliknya,
berbagai pabrik pulp ini mengandalkan bahan bakunya dari pembukaan hutan alam
secara besar-besaran. Perekonomian Indonesia dinodai dengan ketidaktaatan
terhadap hukum dan korupsi.
Pembalakan
ilegal sudah berlangsung secara terang-terangan dalam volume yang sangat besar
selama bertahun-tahun dan diyakini telah merusak hutan seluas 10 juta ha.
Industri pengolahan kayu di Indonesia beroperasi di remang-remang sistem hukum
yang aneh, dimana perusahaan-perusahaan besar yang sampai terjadinya krisis
ekonomi pada tahun 1997 berhasil menarik penanaman modal miliaran dolar dari
negara-negara Barat, ternyata mendapatkan lebih dari separuh pasokan bahan baku
kayu dari sumber-sumber ilegal. Kayu secara rutin diselundupkan ke lintas
perbatasan negara-negara tetangga, menyebabkan Pemerintah Indonesia kehilangan
penerimaan jutaan dolar setiap tahun.
Sementara bukti-bukti terjadinya
kerusakan sudah sedemikian banyak, namun gambaran tentang kerusakannya masih
tetap kabur karena data yang ada saling bertentangan, informasi tidak tepat,
dan klaim serta bantahan yang saling bertentangan. Oleh karena itu ada
kebutuhan yang sangat mendesak untuk melakukan penilaian yang obyektif terhadap
situasi hutan Indonesia, yang akan menghasilkan basis informasi yang benar bagi
setiap individu dan organisasi yang berupaya untuk melakukan perubahan yang
positif.
Laporan tentang Keadaan Hutan
Indonesia ini adalah hasil karya Forest Watch Indonesia (FWI) dan Global Forest
Watch (GFW).
Hutan hujan
tropis mencakup 70% dari lahan di Indonesia. Suatu luas area seperti luas
negara Belgia terhapus lenyap setiap tahun menurut laporan dari Friends of The
Earth. Hanya 10% yang ditebang untuk kertas adalah dari hasil penanaman,
walaupun industri ini telah memberikan komitmen untuk replanting lahan
yang sudah ditebang dengan pohon cepat tumbuh akasia.
Hubungan Penggunaan Kertas
Kondisi hutan Indonesia
Kertas saat
ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Jika kita perhatikan di
sekeliling kita, maka barang-barang apa saja yang terbuat dari kertas and
mungkin kamu menemukan banyak barang yang terbuat dari kertas seperti kardus,
buku tulis, kertas tulis, kertas fotokopi, koran, majalah, buku
pelajaran/novel, tisu, alas gelas, kertas untuk keperluan promosi seperti
brosur dan masih banyak lagi.
Bahan baku kertas adalah dari
sebatang kapohon. Untuk satu rim kertas, paling sedikit satu batang pohon
ditebang. Bayangkan berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi
produksi kertas? Tanpa disadari, pada suatu masa hutan dipermukaan bumi ini
akan habis ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari hari. Apa lagi kita
memanfaatkan kertas secara boros.
Mengajak
Masyarakat Dalam Penggunaan Kertas
Begitu banyak barang-barang berbahan
baku kertas dan tidak sedikit kertas yang pada akhirnya dibuang atua berakhir
menjadi sampah oleh karena itu kita harus sungguh-sungguh memperhatikan
efisiensi pemakaian kertas, pengelolaan kertas serta pemakaian serta dampak
dari setiap produksi kertas terhadap kelestarian hutan dan lingkungan untuk
mengatasi hal ini maka kita dapat melakukan penghematan dalam menggunakan
kertas. Berikut ini beberapa hal yang sederhana yang dapat kita lakukan, yaitu;
- Tidak dengan mudah membuang kertas. Cobalah untuk memikirkan kembali kemungkinan kertas tersebut digunakan untuk hal-hal lainnya.
- Memaksimalkan penggunaan kertas yaitu menggunakan semua bagian sisi kertas seperti saat mencetak, gunakan kedua sisi kertas.
- Mengumpulkan sisa-sisa kertas untuk dapat dikelolah atau didaur ulang lagi
- Koran, majalah, atau kalender bekas dapat digunakan untuk membungkus
- Ketika akan mencetak suatu dokumen, cobalah pertimbangkan prioritas dan kebutuhannya. Jika dokumen tersebut perlu dicetak, gunakan ke dua sisi kertas.
- Menggunakan kertas bekas pakai untuk mesin facimili atau fotokopi
- Memanfaatkan sekumpulan kertas bekas pakai untuk catatan kecil, seperti pesan telpon, catatan belanja dan lain sebagainya
- Memanfaatkan kembali amplop atau kantong kertas bekas yang masih layak digunakan
- Mencetak keperluan seminar, promosi, pelatihan dari kertas daur ulang.
- Jika memungkinkan memperoduksi media cetak berbahan baku kertas daur ulang
- Makalah, kliping atau materi presentasi sebaiknya dicetak dan diperbanyak dengan menggunakan keras bekas atau lebih baik dalam bentuk data CD (disk)
- Segala bentuk undangan atau tagihan dapat dikirimkan melalui email. Kita terpaksa dicetak, usahakan dibuat dengan bahan yang sedikit memakai kertas.
- Menghemat penggunaan kertas tisu saat makan atau di toilet
- Ketika anda berbelanja, usahakan untuk membawa kantong belanja anda sendiri
- Memanfaatkan aneka kertas bekas untuk berbagai aneka kerajinan seperti kertas daur ulang berwarna-warni, bingkai foto, kotak tisu dan sebagainya
Kesimpulan
Dalam kehidupan
sehari-hari kertas adalah benda yang sangat familiar karena dimana-mana kita
dapat menemukan kertas mulai dari hal-hal yang kecil seperti bungkus makanan
sampai hal-hal yang besar seperti buku-buku atau berkas-berkas yang kesemuanya
itu berasal dari pulp yakni pohon yang sudah dibuat menjadi bubur kertas.
Dan seperti
yang kita ketahui jika kita terus menebang pohon untuk membuat kertas akan
menimbulkan/mengakibatkan pengurangan dan pada akhirnya penggundulan hutan di
Indonesia yang akan membawa dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan
hidup manusia seperti udara yang kurang bersih yang dapat mengganggu sistem
respirasi dan erosi lahan pertanian dan banyak lagi contoh dampak kerusakan
lingkungan yang lainnya.Oleh karena itu, idealnya semua elemen masyarakat harus
menyadari pentingnya hutan salah satunya dengan menggunakan kertas dengan
bijak.
Daftar Pustaka
http://fwi.or.id/publikasi/potret-keadaan-hutan-indonesia/
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menghemat-kertas.html
Sangat sedikit kayu yang ada dihutan itu dimanfaatkan untuk kertas dan indutri kertas didalam negri. faktanya kertas yang ada berasal dari Hutan Tanaman Industri yang telah melaui proses perizinan yang sah. Hutan yang saat ini mengalami deforestasi tidak hanya berasal dan diperuntukkan untuk industri kertas melainkan juga penyebabnya adalah perambahan lahan masyarakat, industri mebel, sampai kepada ilegal logil yang diekspor ilegal keluar negeri.
BalasHapusSangat sedikit kayu yang ada dihutan itu dimanfaatkan untuk kertas dan indutri kertas didalam negri. faktanya kertas yang ada berasal dari Hutan Tanaman Industri yang telah melaui proses perizinan yang sah. Hutan yang saat ini mengalami deforestasi tidak hanya berasal dan diperuntukkan untuk industri kertas melainkan juga penyebabnya adalah perambahan lahan masyarakat, industri mebel, sampai kepada ilegal logil yang diekspor ilegal keluar negeri.
BalasHapusMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment,oli industri dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA=081310849918